Senin, 29 Juli 2013

Produk / Jasa

https://www.facebook.com/?ref=tn_tnmn

Catatan Entrepreneurku ke 12
By bpk Teddy saputra

Uppsss.... sekarang saatnya anda mengenal business lebih dalam, terutama masalah persaingan business

Hai guys,

Apabila kita kelompoknya jenis jenis business di dunia, maka anda dapat melihat, ada sekumpulan business yg menjual makanan (kita sebut sebagai industri makanan), ada sekumpulan business yg menjual baju, celana (kita kelompokan kemudian kita sebut sebagai industri fashion), dan sebagainya...anda bisa kan melakukan pengelompokan ini ?, dan pertanyaan saya adalah, diindustri mana business anda berada ?

Ada satu hukum ekonomi yg sangat mudah dingat, bahwa "apabila barang lebih banyak daripada permintaan, maka harga barang tersebut akan turun, sedangkan apabila barang lebih sedikit daripada permintaan, maka harga barang tersebut akan tinggi"

Nah, anda sebagai entrepreneur bertugas untuk menciptakan business dengan keuntungan yg tentunya sebesar besarnya. Artinya anda harus dapat menciptakan produk atau jasa yang permintaannya besar tetapi yg tersedia saat ini sedikit.

Produk / jasa apakah itu ?

Saya pernah bercerita dalam catatan saya, yaitu kasus tukang baso di desa. Dimana yg tadinya hanya satu tukang baso kemudian karena orang lain melihat betapa baso ini laku maka dia juga buka usaha baso dan akhirnya ada lagi beberapa orang yg buka baso sehingga di kampung itu banyak tukang baso..

Harga baso akan turun karena "apabila value yg dijual adalah sama (baso), maka harga akan menjadi raja" yg artinya adalah pembeli bisa memilih untuk beli baso ditempat lain kalo baso disatu tempat lebih mahal.

Buat apa sih business yg kayak begitu, karena pada akhirnya anda harus pekuat kuat modal loh, siapa yg kuat maka akan bertahan. bisa kebayang gak ???

Para Tukang baso itu harus jual makin murah dan makin murah sampe untung nya tipiissss banget, dan business yg untung nya terlalu tipis tidak akan bisa berkembang karena kan cuan nya aja udah abis buat hidup sehari hari gimana mau berkembang ????

So, berdasarkan konsep entrepreneurship ciputra (ciputra way), yuk anda gali lagi business anda sebelum anda terjun kedalam satu industri dan berperang disana.
Anda harus dapat meciptakan Innovasi yg artinya produk atau sistem anda haruslah mengena di Hati pasar anda, suatu hari anda akan ditiru orang lain ya pasti itu, dan saat itu anda harus kembali melakukan innovasi.

Dan Innovasi itu bukan berarti produk nya harus aneh dan belum ada di masyarakat.. Innovasi itu bisa produk dan bisa juga sistem business anda..ini yg harus anda mengerti..

Tidak salah jika kami mengatakan, rahasia business adalah, bagaimana anda berpikir untuk terus menerus melakukan innovasi, jika tidak, hufffff tidak usah business aja...

Salam Entrepreneur dari Univ ciputra
Batal Suka ·  · Bagikan · sekitar sejam yang lalu ·

Sabtu, 27 Juli 2013

Investasi



https://www.facebook.com/Catatan Entrepreneurku ke 11
Bpk Teddy saputra

Investasi
-----------

Buat semua yg ada disini tentu sudah mempunyai spirit entrepreneur dimana sebagian sudah mempunyai business dan sebagian lagi sedang merencanakannya.

Business itu seperti kendaraan anda untuk mengantarkan passion anda menuju pasar dimana pada akhirnya pasar yg akan menilai apakah business anda baik atau tidak...

Saat ini dengan bekerja di hongkong anda mungkin bisa mendapatkan uang sebesar Rp 5,000,000 per bulan, dan dengan perhitungan kasar, ketika anda kembali ke Indonesia untuk menjadi seorang entrepreneur maka penghasilan anda haruslah lebih besar dari Rp 5,000,000 atau anda akan terdorong untuk kembali lagi ke hongkong bukan ??

Maka, jelaslah sudah, Business yg nanti anda akan jalankan harus mampu (target) untuk menghasilkan uang lebih besar dari Rp 5,000,000 per bulan...

Tetapi, ada beberapa hal yg harus anda pahami

1. Hampir tidak ada usaha business yg baru dimulai bulan pertama, kedua, ketiga langsung untung sesuai target
2. Saya hampir tidak percaya bahwa ada yg nama nya mulai business tanpa modal uang

Karena itu, saya ingin mengajak semua yg ada disini, yuk mulai sekarang disisa kontrak anda di hongkong, anda tabung biar banyak dan kurangi pengeluaran untuk hura hura.... nah setelah anda kembali ke Indonesia, anda mempunyai modal yg cukup banyak sehingga business anda akan lebih kuat...

Teman teman yg tergabung dalam UCEO akan kami ajarkan (dimulai 19 agustus nanti) bagaimana anda berpikir secara "keuangan" untuk memperkuat dasar business anda...

Salam Entrepreneur

Yuk yuk yuk, mulai membuat perencanaan business anda dengan menabung untuk modal usaha nya

Minggu, 21 Juli 2013

PER batch 3 on 21 juli 2013



Ketika Anda pandai sesuatu yang Anda akan memberitahu semua orang. Ketika kau hebat pada sesuatu, mereka akan memberitahu Anda. -








When you're good at something you'll tell everyone. When you're great at something, they'll tell you. -





Senin, 15 Juli 2013

Inovasi

https://www.facebook.com/groups/255210701192596/permalink/559005637479766/ Bpk Nur agustinus Bagaimana melakukan inovasi yang baik dan tidak sekedar asal lantas tak berguna? Inovasi itu harus berdasarkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Tujuan inovasi adalah untuk memecahkan masalah yang dihadapi seseorang atau kelompok orang. Nah, setiap ada masalah, di sana ada peluang. Untuk mengatasi masalah, diperlukan inovasi. Ketika kita sebagai entrepreneur harus bisa memberikan solusi atas masalah, bahkan jika masalah itu masih belum dirasakan sebagai masalah. Banyak yang mengatakan setelah belajar entrepreneurship bahwa cara berinovasi antara lain dengan Takutiruko (tambah, kurangi, tiru, ubah, dan kombinasikan). Tapi saya melihat masih belum paham tujuan sebenarnya dari inovasi. Misalnya, ada yang mau berinovasi membuat pecel tapi bukan dari kacang namun mente... apakah ini inovasi? Inovasi bukan sekedar membuat hal yang lain. Kalau mengikuti prinsip takutiruko, ya itu memang termasuk mengubah. Namun apakah perubahan itu dibutuhkan oleh masyarakat? Apakah perubahan itu memecahkan masalah orang lain? Kalau tidak, itu pasti tidak akan diterima oleh pasar. Lho pak, kalau tidak dicoba, mana tahu hasilnya? Ya, seringkali kemudian melakukan hanya dengan coba-coba. Ingat, bisnis bukan sekedar coba-coba lho... Kita selalu ditanamkan pemahaman bahwa inovasi itu adalah yang diterima pasar. Tapi kita lupa bahwa yang diterima pasar itu berarti dibutuhkan pasar. Jadi, mestinya kita harus berpegang pada, apakah inovasi kita dibutuhkan oleh pasar atau tidak? Bagaimana supaya dibutuhkan? Bagaimana agar pasar tidak bisa berkata tidak? Ya berarti inovasi kita harus bisa menjadi solusi atau masalah pelanggan kita. Kalau tidak, ya percuma. Mungkin mereka hanya sekali beli, lalu tidak lagi, Ingat, inovasi itu adalah bagaimana kita memecahkan masalah orang lain. Orang rela membeli, mengeluarkan uang, untuk mengatasi masalahnya. Kita menjual baju yang menarik, untuk mengatasi masalah orang yang ingin tampil cantik dan percaya diri dengan gaun tersebut. Jadi, kita memberi nilai tambah... ada value yang kita tawarkan kepada pelanggan. Kalau yang kita tawarkan ke pasar adalah sama dengan yang ditawarkan oleh orang lain, maka cara satu-satunya agar orang membeli barang kita adalah dengan membuat harga barang kita lebih murah. Ya, itu yang dilakukan pedagang. Tapi entrepreneur bukan sekedar pedagang, oleh karenanya, bersaing dengan menjual lebih murah itu bukan cara entrepreneur. Entrepreneur bersaing dengan memberi nilai tambah lebih baik bagi pelanggannya. Tapi, bagaimana supaya pelanggan tetap bisa beli dengan harga yang wajar walau kita memberi nilai tambah? Perlu diperhatikan, seringkali kita punya inovasi tapi membuat biaya kita makin besar. Contohnya, pasang wifi agar orang betah makan di rumah makan kita. Ya, memang ini menambah value, tapi sekaligus menambah biaya. Entrepreneur harus bisa memikirkan menambah value, tapi juga mengurangi biaya. Kalau inovasi membuat Anda rugi, hal itu percuma saja. Jadi, bagaimana supaya inovasi Anda berhasil? Inovasi itu haruslah menjawab apa yang dibutuhkan pasar. Bahkan kalau Anda bisa melihat dan berpikir, maka Anda bisa mengetahui kebutuhan pasar yang masih belum terlihat saat ini. Misalnya, apa yang akan dibutuhkan orang lima tahun mendatang, tapi saat ini belum? Wah, belum tentu semua orang bisa memikirkan lho... Bayangkan lima belas tahun lalu saja, belum tentu semua orang butuh handphone. Kini, tanpa handphone, sepertinya ada yang kurang. Nah, untuk tahu kebutuhan pasar yang ada saat ini (untuk menemukan peluang) atau kebutuhan mendatang (untuk menciptakan peluang), memang tidak sederhana... tapi juga tidak sulit asal mau berpikir dan bertindak yang benar. Jangan sekedar menambah, mengurangi atau mengubah. Apa yang dimaksud dengan tes pasar, sebenarnya harus diawali dengan melakukan empati terhapap pasar. Apa itu empati terhadap pasar? Artinya, Anda harus bisa mendengar, melihat, merasakan apa yang diinginkan serta dibutuhkan oleh pasar. Kemampuan peka terhadap lingkungan ini perlu dimiliki. Sebagai pembelajar entrepreneurship, kita selalu ditekankan soal passion, vision, inovasi dan peluang. Sebenarnya hal-hal ini berkaitan. Ketika apa yang menjadi passion Anda bertemu dengan peluang, ini akan menjadi sebuah vision. Bagaimana kita bisa tahu itu adalah peluang? Ya dengan cara kita peka teradap kebutuhan pasar, baik pasar masa kini maupun pasar masa depan. Saya beri contoh dari cerita Pak Ciputra saat mengunjungi lahan yang saat ini telah menjadi kota mandiri Citraland di Surabaya. Saat itu, daerah ini adalah kawasan surabaya barat yang sama sekali tidak ada yang tertarik karena sangat kering dan tandus. Tanahnya pecah-pecah dan sangat gersang. Waktu itu Pak Ciputra naik mobil bersama walikota Surabaya saat itu, Pak Poernomo Kasidi. Pak walikota waktu itu berkata kepada pak Kresnayana Yahya, seorang ahli statistik dan konsultan usaha, "kok ya ada orang yang berminat dengan daerah seperti ini?" Nah, apa yang "dilihat" (vision) oleh pak Ciputra adalah gabungan dari pasion dan opportunity. Beliau melihat peluang masa depan dan itu hanya bisa terlihat karena beliau memiliki pasion di bidang tersebut. Passion beliau adalah mengubah sampah menjadi emas, mengubah tanah tandus menjadi permai. Tidak semua orang bisa melihat dan berpikir seperti itu. Dari sanalah lahir inovasi, menjawab apa yang dibutuhkan pasar di masa mendatang. Tentu, kita dalam skala yang berbeda, bisa menghasilkan inovasi-inovasi juga. Namun buatlah inovasi untuk mengatasi masalah pelanggan. Inovasi tidak selalu dalam produknya, tapi bisa juga dari segi prosesnya, pembayarannya, pemasarannya, atau lain sebagainya. Contoh inovasi di masa lalu adalah, dulu roti burger itu berbentuk kotak, seperti roti sandwich... tapi McDonald melakukan inovasi untuk membuat orang mudah membawa dan memakan roti burger dengan mengubahnya menjadi bundar. Perubahan ini membuat mudah orang membawa dan makan sebab bisa dimakan dari sudut mana saja cukup dengan menggeser rotinya. Ini inovasi, yang walaupun pasar saat itu tidak menganggap sebagai masalah dengan makan, tapi pihak McD sudah berpikir ke depan bahwa masalah itu ada dan dijawab melalui inovasi. Inovasi itu pada dasarnya adalah untuk membuat hidup manusia lebih mudah serta meningkatkan kualitas hidup yang ada. Beri value lebih pada pelanggan, namun jangan lupa inovasi yang baik adalah yang bisa menurunkan biaya juga. Salam entrepreneur, selamat berinovasi!

Selasa, 09 Juli 2013

Kelemahan Yang Mendorong-Inovasi


http://www.ciputraentrepreneurship.com/mobile-24180-kelemahan-yang-mendorong-inovasi.html


Sebagai penggemar dan pengamat bulutangkis serta pendiri klub Jaya Raya, saya sangat suka mengamati permainan dan strategi berbagai pemain bulutangkis, baik yang berasal dari dalam negeri dan asing. Seorang pemain badminton, menurut pengamatan saya, juga harus bermain layaknya seorang entrepreneur. Ia harus terus menerus berinovasi! Misalnya saat banyak pemain mengandalkan kecepatan dan akurasi serangan mereka, seorang pemain yang ingin menang hendaknya merancang inovasinya sendiri. Di antaranya dalam memainkan pukulan smash. Ia harus mampu mengembangkan teknik smash yang tidak lazim, bukan teknik biasa, konvensional. Teknik kecohan yang terlihat seperti smash tetapi berefek drop shot pada akhirnya. Teknik inovatif yang menggunakan pengecohan itu juga bisa membuat pukulan terkesan menuju ke satu arah tetapi ternyata bergerak ke arah yang berlawanan. Inovasi seperti ini memerlukan kerja fisik dan otak yang amat tinggi.



Misalnya apa yang ditunjukkan oleh Mia Audina, dengan triknya yang terkenal dan membantunya memenangkan sejumlah pertandingan penting dan menentukan di masa kejayaannya. Dari segi fisik, Mia memang tergolong biasa. Banyak pemain badminton perempuan yang berfisik lebih baik. Tetapi toh, itu tidak menjadi halangan baginya untuk menjadi pemenang. Itu karena ia mau berinovasi, terbukti dari trik-triknya saat bermain yang efektif memaksa pemain dengan fisik lebih baik darinya sekali pun untuk bertekuk lutut.



Kisah kelemahan yang mendorong munculnya inovasi juga bisa kita pelajari dari sepakbola. Ambil contoh saja pemain penyerang Lionel Messi yang berasal dari Argentina. Ia memang tidak tinggi untuk ukuran orang Eropa tetapi ia mengakali kelemahan itu dengan berinovasi. Apa inovasinya? Ia mengembangkan teknik tendangan melengkung yang mengelabui para pemain lawan yang menjaganya dengan sangat ketat. Itu baru namanya INOVASI!

Seminar Bersama Mr Hadi Ariliawan




Tanpa pengawetan, susu sapi usai diperah hanya mampu bertahan 5 jam. Dengan pasteurisasi, ketahanan susu meningkat sampai 2 hari.
Hadi Apriliawan (24), mahasiswa Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, berhasil menciptakan alat kejut listrik tegangan tinggi (50.000 volt) yang mampu mengawetkan susu hingga 7 hari.

“Kejut listrik (pulse) tegangan tinggi membunuh mikroorganisme penyebab susu cepat rusak. Tetapi, kualitas susunya tidak rusak,” kata Hadi saat menjadi narasumber Kompetisi Technopreneurship Pemuda 2012 yang diikuti 70 peserta mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Kementerian Riset dan Teknologi, Jakarta, pada 9 Juli lalu.

Hadi menempuh studi S-1 di Fakultas Teknologi Pertanian Unibraw Malang. Lulus tahun 2011, ia lantas melanjutkan ke jenjang S-2 di fakultas yang sama dengan jurusan bioteknologi.
Ia merancang alat kejut listrik tegangan tinggi tahun 2007 hingga 2009. Kemudian, ia menyempurnakan dan menguji coba alat tersebut untuk para peternak sapi perah di Malang.
Pada 20 Juni 2011, Hadi mendaftarkan paten alat yang diberi nama Laban Elektrik tersebut. Klaim patennya meliputi rangkaian dan Eprosesnya.
Teknik kejut listrik untuk pengawetan produk makanan sebenarnya sudah populer dan banyak diterapkan di Jepang, terutama untuk mengawetkan ikan segar. Sebab, warga Jepang terkenal sebagai konsumen ikan segar terbesar di dunia.
Teknik pengawetan ikan segar dengan kejut listrik tegangan tinggi sangat diminati. Itu karena kualitas produk makanan relatif tetap, tanpa bahan tambahan, dan memiliki daya tahan cukup lama.
Hadi pun mempelajari teknologi kejut listrik tegangan tinggi untuk diterapkan pada pengawetan susu sapi sehabis diperah.
”Orangtua saya memiliki usaha ternak sapi perah. Susu yang cepat rusak selalu menjadi keluhan orangtua dan tetangga yang juga menjadi peternak sapi perah,” ujar Hadi.
Ayah Hadi yang menumbuhkan minat agar anaknya itu membuatkan alat atau mencarikan cara supaya susu tidak lekas rusak sehabis diperah. Alat pasteurisasi untuk mensterilkan susu memang ada, tetapi tergolong mahal bagi peternak.
Alat yang dirancang Hadi kemudian dipopulerkan para konsumen dan rekan-rekannya dengan nama sulis. Sulis adalah singkatan dari susu listrik.
Komersial
Komersialisasi laban elektrik alias alat kejut listrik tegangan tinggi untuk mengawetkan susu segar sampai tujuh hari sekarang sudah berjalan.
Hadi sudah mendirikan perusahaan CV Inovasi Anak Negeri di Malang untuk memproduksi dan memasarkan alat tersebut sambil menunggu hak paten.
Hadi menjadi presiden direktur perusahaan itu. Bersama sembilan rekannya, ia telah menjual 20 unit laban elektrik.
Konsumennya tersebar di beberapa kota, antara lain Malang, Bandung, Bogor, dan Jakarta. Alat tersebut dibuat mulai dari kapasitas terkecil untuk ukuran 5 liter sampai 100 liter.
Harga laban elektrik berkapasitas 5 liter adalah Rp 7,5 juta. Untuk kapasitas terbesar, 100 liter, harganya Rp 80 juta. Harga tersebut jauh lebih ringan dibandingkan dengan harga peralatan pasteurisasi. Bagi para peternak di perdesaan, alat itu terbilang mahal.
Penggunaan yang Cepat & Mudah
Menurut Hadi, penggunaan laban elektrik cepat dan mudah. Untuk kapasitas 5 liter hanya dibutuhkan waktu 5 menit. Untuk kapasitas 100 liter hanya diperlukan waktu sekitar 15 menit.
Pada prinsipnya, pada alat ini disediakan tabung penampung untuk susu segar yang siap diawetkan. Tabung penampung susu setelah perlakuan pengawetan juga harus disiapkan.
Berikutnya, rangkaian elektronik penghasil kejut listrik tegangan tinggi 50.000 volt. Kejut listrik tegangan tinggi dioperasikan pada pipa saluran.
Rangkaian pembangkit listrik tegangan tinggi berupa penyearah untuk memberikan catu daya listrik DC yang stabil. Kemudian, osilator memakai komponen IC UPC 1379 sebagai pengatur waktu (timer). Rangkaian lain adalah untuk penguat arus keluaran dari osilator.
Penerapannya, susu dialirkan ke pipa saluran untuk mendapat kejut listrik tegangan tinggi. Kejut listrik itu akan membelah sel-sel mikroorganisme yang terkandung di dalam susu hingga mati.
”Pemberian kejut listrik menyebabkan hampir semua mikroorganisme mati,”ungkap Hadi.
Mikroorganisme yang menguntungkan pada susu, menurut Hadi, bisa ditambahkan ke susu setelah pemberian kejut listrik tegangan tinggi, misalnya untuk pembuatan susu probiotik.
Alat kejut listrik tegangan tinggi laban elektrik karya Hadi dibuat untuk membantu peternak sapi perah. Tujuannya adalah agar peternak tidak merugi jika penyaluran susu segar melebihi waktu lima jam.
Laban elektrik juga bisa diterapkan untuk keperluan lain, misalnya membunuh mikroorganisme air minum. Selain itu, untuk mengawetkan jus buah dan sayuran.
Alat ini telah teruji melalui Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Unibraw yang berstandar nasional.
Kita berharap muncul Hadi-Hadi lain, perekayasa yang membuat inovasi berdasarkan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, teknologi yang diciptakan tidak berhenti sebatas prototipe atau tulisan laporan saja.

Jumat, 05 Juli 2013

SHARING DARI MAS ERIC YOSUA YG SANGAT MENGINSPIRASI


Halo Teman-teman, apa kabar?
sesuai janji saya menceritakan tentang event yang Mahasiswa IHTB UC kerjakan bagi Kota Surabaya.

Di IHTB UC, kita tiap tahun membuat event untuk anak-anak semester 1. Tahun 2011 kita membuat event Chinese Culture Festival dengan 2 dosen (Saya dan rekan). Tahun ini, waktu saya libur lebaran, saya dan keluarga tidak kemana-mana, sehingga di tengah waktu luang itu, saya mendapat ide untuk membuat pameran tentang pariwisata se-Surabaya.

Untuk memulai event ini, kita hanya punya modal start 700 ribuan (hasil uang sisa untuk games waktu camping jurusan)

Nah disinilah proses entrepreneurship dimulai:
Saya mencari dukungan kepada internal jurusan dan setelah saya menyampaikan ide, saya mendapatkan dukungan, maka acc pertama sudah terlewati,

Melalui kepala jurusan Saya, beliau membantu mencari dukungan dari Dinas Pariwisata Kota Surabaya dan kita mendapatkan dukungan berupa keikutsertaan obyek-obyek pariwisata se-Surabaya (yang berminat) dengan FREE stand.

Selanjutnya Saya mencoba melobi pemilik tempat pameran, yaitu Tunjungan Plaza (Pakuwon Group), ada kecemasan tersendiri ketika saya melobby mereka, yaitu kita sama-sama dari grup property, yaitu Ciputra dan Pakuwon. Tapi setelah meyakinkan mereka akan gagasan kita, mereka mau memberikan keringanan biaya venue dari harga 150 juta menjadi 33 juta.

Selanjutnya adalah Saya meyakinkan mahasiswa untuk berani menerima tantangan, tantangan yang sangat mengerikan, mission impossible, yaitu menyelenggarakan pameran pariwisata dalam waktu 1,5 bulan (6 minggu) dengan budget 198 juta.

Untungnya mahasiswa kita sangat suka tantangan. Waktu 6 minggu dan bermodalkan 700 ribuan untuk menyelenggarakan event hampir 200 juta terasa sangat mustahil dilakukan. apalagi aturan yang kita terapkan sangat jelas, dilarang meminta sumbangan dan meminta dana orang tua. jadi mereka harus berupaya menjual ide kepada para sponsor.

Singkat cerita, kita mengandalkan jaringan (network), menjual ide dan dari situ kami mendapatkan dukungan. Hasil dukungan dari Dinas Pariwisata adalah Piala walikota, keringanan pajak reklame dan kedatangan Ibu Walikota (Walaupun di menit terakhir diwakili Asisten Kota karena ada panggilan dari DPRD). Kita memasang 27 Spanduk 6 meter, 3 Baliho 4x6 meter, 2 Billboard, Radio2, dan TV Lokal

Tidak semua kita pergunakan uang, namun kita menjalin kerjasama dengan mereka, shingga kita bisa mendapatkan banyak kemudahan, misal tayang di TV seharga 27 juta, kita bisa mendapatkan gratis, Iklan Radio seharga 6 juta kita bisa dapat gratis dengan menukar logo. dan masih banyak lagi.

Sebenarnya kalau diceritakan sangat panjang sekali. Di Akhir cerita kita mendapatkan profit 30 Juta dan banyak liputan media TV karena yang kita tampilkan memang berbeda dan pertama di Surabaya. dari modal 700 ribu mendapatkan laba 30 juta. Bahkan pihak Tunjungan Plaza menantang untuk tahun depan tetap dilaksanakan di TP lagi.

Intinya adalah berani bermimpi. membuat event skala kota merupakan mimpi saya selama 7 tahun dan baru terealisasi, jadi jangan pernah berhenti bermimpi. Namun bukan sekedar bermimpi, tapi harus mempersiapkan diri dengan kemampuan. sehingga ketika kesempatan itu menikah dengan kemampuan, maka lahirlah kesuksesan.

Berani mengambil Resiko yang telah diperhitungkan, saya mengambil resiko karena saya sudah terlebih dahulu mendalami dan banyak bertanya, tentang berapa peluang yang umumnya orang datang di pameran, dan lain sebagainya.

Keunikan, membuat sesuatu yang berbeda merupakan salah satu nilai penting. Di acara ini, kami menampilkan 40 Obyek Wisata se-Surabaya, beberapa koleksi yang dipamerkan adalah KISWAH (Kain penutup Kabah asli dari Raja Arab Saudi kepada NU), Celana anti perkosaan dan masih banyak lagi yang menarik)

Jaringan/Networking: Network itu tidak selalu harus berasal dari kita,namun kita bisa meminta bantuan orang lain untuk saling mengenalkan kepada network yang lebih besar.

dan yang paling penting, event ini membuktikan bahwa modal uang bukanlah segalanya...