Senin, 21 Oktober 2013

Ucec (Keseimbangan Mental Pengusaha Untuk Kesuksesan Bisnis

Keseimbangan Mental Pengusaha Untuk Kesuseksan Bisnis

Dear Business Owner,

Kerap kita terkagum bila bertemu atau membaca cerita sukses wirausaha yang kita anggap berhasil. Namun demikian, apaah kita menyadari bahwa di balik kecemerlang kisah mereka, perjuangan mereka banyak mempengaruhi kondisi mental psikologis mereka ?

Memulai dan mengelola bisnis merupakan pekerjaan yang penuh tekanan yang dapat berdampak pada kondisi emosi wirausaha. Sebab, karena mereka selalu menghadapi situasi yang memiliki risiko tinggi, seperti kehilangan pelanggan, persaingan ketat,perpecahan partner bisnis, kesalahan produksi, kerugian finansial. Akibatnya bukan hanya akan mempengaruhi kondisi finansial tetapi juga kondisi psikologis mereka, seperti menurunnya Self-esteem.

Situasi seperti inilah yang akhirnya menimbulkan guncangan emosi seperti gejala-gejala gangguan kecemasan yang tinggi, sulit tidur, gangguan makana, temperamen tinggi bahkan depresi. Lebih lanjut lagi, gangguan psikologis ini juga mempengaruhi kesehatan fisik.

Akan tetapi, riset yang di lakukan oleh Michael A. Freeman, seorang peneliti mengenai kesehatan mental dan kewirausahaan, memberikan kabar baik bagi anda.
Ada tiga hal utama yang perlu anda kembangkan untuk menjaga keseimbangan mental psikologis anda, yaitu :

1. Menjaga kebugaran fisik

Mengelola dan mengembangkan bisnis membutuhkan napas yang panjang dan kuat, bahkan secara harafiah. Anda perlu tidak cukup, latihan kebugaran fisik 20-30 menit setiap hari (berlatih yoga ataupun stretching terbukti membantu), dan makan makanan sehat dalam porsi cukup serta konsisten. Waktu yang tidur kurang, melewati makan, makan sembarangan, dan kurang melatih kebugaran akan memperburuk kondisi emosi sekaligus fisik pada saat anda menghadapi tantangan psikologis yang berat.

2. Menjaga Fokus Pikiran

Bisnis anda adalah ciptaan anda, begitu pula semua impian atau angan-angan anda merupakan ciptaan anda. Latih Awareness terhadap kualitas kemanusian sebagai seorang pemain dan pencipta di dunia ini. Asah kesadaran menggali visi yang paling mulia sebagai manusia yang berkontribusi. Turunnya Profit, kegagalan, tidaklah mengurangi kualitas kemanusiaan Anda. Seperti seorang anak yang belajar berjalan dengan jatuh bangun, kejatuhannya tidak mengutangi kualitas dirinya sebagai seorang anak manusia. Maka, anda perlu seseorang yang dapat dipercaya untuk membantu menggali kualitas kemanusiaan Anda dan mempertajam awareness tehadap kualitas tersebut secara konsisten.

3. Menjaga keseimbangan hidup

Mengalai berbagai peristiwa di dalam hidup anda akan memperkaya pandangan terhadap kehidupan, termasuk dalam mengelola bisnis anda. beri waktu dan perhatian terhadap kehidupan pribadi. luangkan lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan orang-orang tercinta, pergilah berlibur juga kembangkan hobi yang mengasah "rasa" dan "bergairah". Memiliki hobi yang mengasah kreativitas di luar bisnis terbukti memberikan dampak positif terhadap mental psikologis anda.

Sumber : market +
Suka ·  · Ikuti Kiriman · Bagikan · 20 jam yang lalu
Muji Wothy Yuliush, Summer Scent, Ambar Yanto Lodoyo dan 39 lainnya menyukai ini.
2 berbagi

Nurul Hafifah Zahrotul Jannah Makasih bu,,,, bermanfaat banget!
19 jam yang lalu melalui seluler · Suka

Ambar Yanto Lodoyo Terimakasih share nya Ucec Gudang Ilmu
17 jam yang lalu melalui seluler · Suka


Semoga bermanfaat
Salam Entreprenur (*_^) ,,ayu

Ucec Gudang Ilmu

Cara Praktis Menggunakan Twitter untuk Bisnis

Saat ini banyak pebisnis menggunakan twitter sebagai salah satu channel pemasaran, tapi tidak banyak yang mengetahui cara menggunakan twitter dengan baik. berikut ini beberapa tips dan cara praktis yang bisa di lakukan untuk memaksimalkan Twitter untuk pemasaran.

1. Penggun Twitter di Indonesia hampir 40 juta. potensi yang sangat besar ini harus di maksimalkan, oleh sebab itu sangat penting untuk menentukan tujuan dan target jumlah follower dan monitor secara berkala pertambahannya.

2. Buatlah perencanaan Twiiter misalnya dalam bentuk penentuan jenis konten, kapan waktu twit serta siapa yang handle akun Twitter merek tersebut.

3. Fokus untuk memperbesar Follower dan bangun komunikasi dengan follower secara intens. Follower adalah teman sekaligus calon konsumen.

4. Follower senang dengan twit bermanfaat. Twit bermanfaat yang sering retweet adalah : Tips, Quote, Motivasi, Kultwit (Kuliah Twitter).

5. Lakukan monitoring secara intens. Pastikan jika ada pertanyaan untuk segera di jawab maksimal 1x24jam. Penting untuk merespon mention atau reply di Twitter karena hal ini salah satu cara efektif untuk membangun relasi dengan follower.

6. Buatlah program-program yang menarik melalui twitter. Misalnya: kuis, sayembara,dan program promosi lainnya. Tujuannya membangun keterlibatan follower.

7. Di Twitter, kita juga bisa promosi produk dan yang terpenting bisa edukasi market tentang produk kita. Namun perlu di ingat adalah proporsi jumlah twit kita adalah jangan terlalu banyak info promosi dan jualannya. Twit bermanfaat harus lebih banyak.

8. Ukurlah Strategi twitter marketing kita. pengukuran bisa di lakukan untuk reach (jangkauan), total sales dari Twitter dan pertumbuhan follower. banyak software gratis untuk melakukan pengukuran efektivitas twitter.

apa itu twitter : http://id.wikipedia.org/wiki/Twitter


Kisah susilowati Entreprenurship di Singapore

Ucec Tki
Teman-teman saya ingin berbagi kisah Susilowati yg pernah ikut kelas entrepreneurship di Singapura. Ia sekarang kembali ke tanah air dan "back to campus" menempuh jenjang S1 setelah 9 thn bekerja di Singapura. Semoga menginspirasi

STUDENT TESTIMONY
Sep 27, 2013adminNo Comments
MY JOURNEY AT UNIVERSITY OF ATMA JAYA YOGYAKARTA

Pada awalnya semuanya terasa seperti mimpi bagi saya. Betapa tidak saya berpikir demikian karena hal yang saya rasakan tidak mungkin tiba-tiba menjadi mungkin dan itu saya alami sendiri. Cita-cita untuk bisa kuliah dan menjadi seorang mahasiswa adalah impian saya yang sudah begitu lama saya pendam dari saat sama masih duduk di bangku SMA dulu. Waktu itu saya tidak bisa melanjutkan kuliah karena begitu banyak faktor, salah satunya adalah karena faktor ekonomi, sehingga saya harus bekerja dulu di Singapore selama 9 tahun untuk membantu perekonomian keluarga dan juga menyekolahkan adik-adik saya.

Sembilan tahun berlalu dan impian itu masih tetap ada di hati saya, hingga saat saya sudah kembali pulang ke Indonesia. Cukup sedih saat melihat adik saya wisuda S1 tapi saya belum sarjana. Saya hanya bisa berdoa, “Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin di dunia ini, jika Tuhan berkehendak semuanya pasti ada jalan” Saya memeluk adik saya dan menangis, menangis karena bahagia tapi juga sedih. Setiap malam saya selalu berpikir, bagaimana caranya untuk bisa kuliah dengan biaya sendiri tanpa minta orang tua. Saya sempat berpikir untuk cari kerja di Jakarta dan mengambl kuliah kelas karyawan, tapi tidak di ijinkan sama orang tua. Karena keinginan orang tua saya hanya satu yaitu supaya saya cepat-cepat menikah.

Tapi akhirnya orang tua saya mengijinkan saya untuk kuliah tapi itupun hanya di ijinkan di Kota Jogya. Sebuah ijin yang menurut saya adalah kesempatan besar yang tidak boleh saya sia-siakan begitu saja. Dari beratus-ratus universitas yang ada di Jogya, sepuluh diantaranya saya pilih dan saya berusaha mengirim email untuk menanyakan tentang perihal beasiswa, tapi dari sepuluh universitas tersebut hanya dua saja yang membalas email saya dan itupun mereka tidak menjanjikan beasiswa buat saya. Mereka hanya bilang jika IP saya bagus, di semester 3 saya baru bisa dapat beasiswa. Jawaban email yang menurut saya memberikan sejuta harapan dan membuat saya semakin semangat untuk mengejar cita-cita saya.

Singkat Cerita Atas saran bapak Ir Antonius Tanan saya memilih untuk mendaftar di Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan sayapun keterima disana. Meskipun swasta tapi Universitas Atma Jaya itu kredibilitasnya A dan terkenal sebagai universitas terbaik di Jogya di banding universitas swasta lainya yang ada di Jogya. Saya sempat minder saat pertama kali menginjakan kaki di kampus Atma Jaya. Yang pertama, minder karena saya paling tua bila di banding sama teman teman seangakatan saya yang masih berusia rata-rata 18-19 tahun. Yang kedua mindernya karena Universitas Atma Jaya memang termasuk universitas Elite, dan kebanyakan Mahasiswa yang kuliah disana 80 % anak orang kaya.

Tapi kembali kepada niat awal, saya datang ke Jogya niatnya untuk mengejar cita cita dan impian saya yang belum kesampaian untuk kuliah, menuntut ilmu dan untuk meraih gelar sarjana jadi apapun tantanganya saya berusaha menghadapainya dengan sebijaksana mungkin. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang aggak aneh yang saya terima saat pertama kali menginjakan kaki dikampus. Ada yang bertanya, “Mba mau ambil S2 yah..? “ atau Mba, mau nganterin adiknya yang mau daftar kuliah yah..?” dan juga “Mba usia mba berapa sih..? koq baru jadi mahasiswa baru..?. Semua pertanyaan yang menurut saya aggak menyinggung tapi saya berusaha menjawab dan menjelaskan kepada mereka apa adanya. Dan ini foto saya bersama sebagian teman-teman kelas saya.

Sejak itu, mereka mulai menerima kehadiran saya di kelas dan memanggil saya dengan sebutan “Mba Susi” kedengaran lucu tapi begitulah keadaanya. Tanggal 26 Agustus 2013 adalah hari pertama memulai pelajaran setelah seminggu sebelumnya mengikuti serangkaian kegiatan ospek mahasiswa. Yang paling mengejutkan buat saya adalah karena semua buku pejaran di Fakultas Ekonomi itu pakai buku bahasa inggris semua dan tebal-tebal banget. Awal-awal kuliah saya setiap malam cuma tidur 2 jam, karena setiap bab mata pelajaran harus saya translate ke dalam bahasa Indonesia dan ada tugas merangkum yang di kumpulkan yang nilai poinnya besar, jadi saya berusaha membuat rangkuman itu sebaik mungkin. Dan ini beberapa foto buku-buku kuliah saya.

Saya berusaha seaktif mungkin dikelas, selalu bertanya sama dosen, maju, presentasi dan juga jadi partner diskusi yang baik buat temen-teman kelas saya. Meskipun ada beberapa dari mereka yang kelihatanya belum welcome kepada saya tapi saya berusaha memakluminya dan tidak terlalu memikirkan hal itu. Untuk masalah pelajaran sendiri tidak ada kendala hanya saja ada satu mata pelajaran yang bikin saya aggak was-was yaitu mata pelajaran Matematika Ekonomi, pelajaran itu basicnya adalah pelajaran SMA yang menghitung logaritma, sin, cos, beta, himpunan, fungsi linear, deret, yang saya sendiri sudah benar-benar lupa karena terakhir saya belajar semua pelajaran itu 10 tahun yang lalu.

Belum lagi yang namanya kuliah dosen itu neranginya cuma sebentar dan sedikit selebihnya kita sendirilah yang harus mandiri, belajar sendiri, mencari segala soulusinya kalau belum mengerti selain bertanya kepada dosen saya pinjam buku tambahan misalnya atau tanya kepada temen ataupun ikut kelas eksistensi dan dari berbagai opsi tersebut saya lakukan semuanya. Saya selalu bertanya sama dosen, sama teman-teman saya dan juga saya selalu menghabiskan waktu di perpustakaan, untuk mendapatkan materi tambahan. Bisa di bilang dari pagi sampai pagi lagi saya tidak pernah lepas dari buku pelajaran. Sekarang masa-masa adaptasi itu bisa saya hadapi dengan baik. Saya sudah mulai bikin jadwal kegiatan sehari-hari saya dari bangun tidur sampai tidur lagi.

Hal itu saya lakukan agar saya bisa membagi waktu dengan baik dan tidak ada waktu yang terbuang untuk kegiatan yang tidak bermanfaat. Karena jujur waktu pertama kuliah hampir waktu untuk tidur dan makanpun saya bisa lupa karena saking sibuknya. Yang bikin sibuk bukan kuliahnya tapi banyaknya tugas. Tiap hari sebelum kelas di mulai harus baca materi satu bab, di terjemahkan, di rangkum dan harus siap menghadapi quiz, belum tugas presentasi sama diskusi dan pratikum serta ikut pertemuan di berbagai organisasi kampus. Tapi walaupun sibuk seperti itu, saya begitu menikmati semua momentnya dan saya senang menjalaninya.

Buat semua temen-teman saya, apapun cita-cita Anda, jangan pernah putus asa untuk berusaha mewujudkanya, jika kita bersungguh-sungguh dan berusaha semaksimal mungkin, pasti Tuhan akan memberikan jalan buat temen-temen semua untuk mewujudkanya, meskipun semuanya tidak serta merta dan butuh proses. Karena memang segala sesuatu itu butuh proses dan proses itulah yang akan membuat kita menyadari bahwa perjuangan itu penting untuk membuat kita bersyukur dan menghargai apa yang telah kita raih sekarang.

Ingat temen-temen, tidak ada yang tidak mungkin atau mustahil di dunia ini kalau kita mau berusaha keras untuk mewujudkanya diiringi dengan doa dan tekad, niat serta semangat yang kuat. Terima Kasih. Salam Sukses dari Yogyakarta

Yogyakarata, 13 Sepetember 2013

Salam,

Susilowati

Semoga menambah wawasan buat temen-temen yang ada di Rantau khususnya hk , sangat salut membaca kisah di atas .

Semoga bermanfaat Ayuk jogja (*_^),,

Senin, 07 Oktober 2013

Catatan ke 19



Ignatius Teodore Teddy Saputra
Catatan harian ku ke 19

"Penting nya mengenal Siapa Konsumen kita"

Terkadang, bahkan sering kayaknya deh, kita malas untuk mempelajari siapa konsumen kita diawal kita memulai suatu usaha bisnis.

Terutama ketika kita tiba tiba mendapatkan ide atas suatu bisnis, kemudian kita yakin sekali product kita akan diterima pasar...pengen nya ayo langsung maju aja, bangkrut gimana nanti...

wow. ini pasti orang yang ga pernah merasakan bangkrut nih....

Kebetulan saya 3x gagal usaha bisnis, jadi saya tau, betapa dongkol dan gondoknya kalo kita gagal dalam usaha padahal harusnya kita berhasil andai saja kita sempatin waktu untuk mengenali siapa konsumen kita diawal kita melakukan start up business

Konsumen adalah orang yang nanti akan membeli produk yang kita hasilkan, dia nanti yang kasih nilai ke kita apakah produk kita oke atau butut. Seandainya dia senang dia akan bicara sama 5 orang lain tapi seandainya butut dia akan bicara sama 100 orang lain... apes nya seperti itu (kayaknya menjadi tabiat orang untuk lebih bersemangat kalo menilai sesuatu yang jelek dibandingkan memuji sesuatu yang baik)

Disisi lain, segila apapun promosi yang kita lakukan, ujung ujung nya promosi dari mulut konsumen adalah promosi yang puasti paling efektif

Karena itulah, ketika kita mempunyai suatu ide business, sangat penting sekali kita mempelajari siapa sih pelanggan kita sebenarnya..

Ada dua istilah penting yang ingin saya bagi berkaitan dengan bagaimana kita mengenal konsumen kita. 1) Empathy, 2) Simpati

Kalo kita naik kereta, kemudian kita lihat seseorang muntah muntah dari jauh, lalu kita merasa jijik dan kita menjauh.
Begitu juga pengenalan konsumen...seandainya kita hanya melihat dari jauh siapa konsumen kita, misalnya ibu ibu muda, lalu kita perhatiin tingkah laku mereka, kemudian kita tanya tanya mereka, lalu kita menyimpulkan sesuatu..maka ini dinamakan simpati

Sedangkan apabila kita melihat orang muntah muntah dari jauh, kemudian kita ikutan muntah juga dan merasakan apa yang dia rasakan kemudian kita mengambil kesimpulan dari situ, ini dia yang namanya emphaty

Begitu juga ke pelanggan kita... misal kita jualan tas, kemudian kita design sedemikian rupa untuk ibu ibu yang ingin bergaya...

pikiran kita adalah, dengan tas yang kita buat maka orang lain yang menggunakannnya akan tambah gaya...
Loh, siapa bilang ?, yang bilang kamu kan...artinya, kamu pikir begitu dan belum tentu orang lain bilang begitu, kalo gitu kamu beli aja sendiri...

cara yang paling baik adalah

coba aja kamu pake itu tas dulu, kamu jalan jalan dan keliling keliling, Gaya ga tuh kata orang laen (kan gaya atau gak gaya yang nilai orang lain juga)...

Atau lebih baik kamu tanya sama orang lain, bu saya baru bikin tas ini bu, bagaimana menurut ibu, jelek apa bagus bu, kalo jelek apa nya yang jelek bu, kalo bagus apa yang bagus, lalu kamu perbaiki dan tanya lagi, ini udah oke bu??dan seterusnya...

Seringkali kita terlalu percaya diri atas suatu produk dan jasa yang kita hasilkan...misal kita bikin nasi goreng, wahhh ini bagus banget ini enak banget nasi nih, MANTABBBBB (pake .....

WOiiiiiii...kamu mau jual ke sapa ini? kalo mau jual ke orang lain, ya tanya orang laen atuh..

Tetapi, memang seringkali kita benar, tapi ini artinya kamu hoki aja...dan kalo bisa sih, business jangan gantungin sama hoki atuh, bahaya banget...kalo ga hoki gimana...ini yang membedakan kamu yang merupakan entrepreneur ciputra..... kita ini memang harus berani sama resiko tapi bukan koboy juga kalee yang maen hantem sana hantem sini...kita harus bisa memperhitungkan resiko dengan benar dan mengurangi kadar resiko dalam suatu business

Memang sedikit repot, tapi jauh lebih repot kalo kamu nanti salah duga loh....

Ada beberapa cara lain, bagaimana anda melakukan riset mengenai pasar anda, saya yakin nanti akan dibicarakan oleh para pengajar kita... so, kalo nanti ada topik ini, kamu jangan tidur dan jangan bolos ya...

Salam Entrepreneur, dari Univ Ciputra Indonesia

Teddy Saputra SE.,MBA