Senin, 21 Oktober 2013

Kisah susilowati Entreprenurship di Singapore

Ucec Tki
Teman-teman saya ingin berbagi kisah Susilowati yg pernah ikut kelas entrepreneurship di Singapura. Ia sekarang kembali ke tanah air dan "back to campus" menempuh jenjang S1 setelah 9 thn bekerja di Singapura. Semoga menginspirasi

STUDENT TESTIMONY
Sep 27, 2013adminNo Comments
MY JOURNEY AT UNIVERSITY OF ATMA JAYA YOGYAKARTA

Pada awalnya semuanya terasa seperti mimpi bagi saya. Betapa tidak saya berpikir demikian karena hal yang saya rasakan tidak mungkin tiba-tiba menjadi mungkin dan itu saya alami sendiri. Cita-cita untuk bisa kuliah dan menjadi seorang mahasiswa adalah impian saya yang sudah begitu lama saya pendam dari saat sama masih duduk di bangku SMA dulu. Waktu itu saya tidak bisa melanjutkan kuliah karena begitu banyak faktor, salah satunya adalah karena faktor ekonomi, sehingga saya harus bekerja dulu di Singapore selama 9 tahun untuk membantu perekonomian keluarga dan juga menyekolahkan adik-adik saya.

Sembilan tahun berlalu dan impian itu masih tetap ada di hati saya, hingga saat saya sudah kembali pulang ke Indonesia. Cukup sedih saat melihat adik saya wisuda S1 tapi saya belum sarjana. Saya hanya bisa berdoa, “Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin di dunia ini, jika Tuhan berkehendak semuanya pasti ada jalan” Saya memeluk adik saya dan menangis, menangis karena bahagia tapi juga sedih. Setiap malam saya selalu berpikir, bagaimana caranya untuk bisa kuliah dengan biaya sendiri tanpa minta orang tua. Saya sempat berpikir untuk cari kerja di Jakarta dan mengambl kuliah kelas karyawan, tapi tidak di ijinkan sama orang tua. Karena keinginan orang tua saya hanya satu yaitu supaya saya cepat-cepat menikah.

Tapi akhirnya orang tua saya mengijinkan saya untuk kuliah tapi itupun hanya di ijinkan di Kota Jogya. Sebuah ijin yang menurut saya adalah kesempatan besar yang tidak boleh saya sia-siakan begitu saja. Dari beratus-ratus universitas yang ada di Jogya, sepuluh diantaranya saya pilih dan saya berusaha mengirim email untuk menanyakan tentang perihal beasiswa, tapi dari sepuluh universitas tersebut hanya dua saja yang membalas email saya dan itupun mereka tidak menjanjikan beasiswa buat saya. Mereka hanya bilang jika IP saya bagus, di semester 3 saya baru bisa dapat beasiswa. Jawaban email yang menurut saya memberikan sejuta harapan dan membuat saya semakin semangat untuk mengejar cita-cita saya.

Singkat Cerita Atas saran bapak Ir Antonius Tanan saya memilih untuk mendaftar di Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan sayapun keterima disana. Meskipun swasta tapi Universitas Atma Jaya itu kredibilitasnya A dan terkenal sebagai universitas terbaik di Jogya di banding universitas swasta lainya yang ada di Jogya. Saya sempat minder saat pertama kali menginjakan kaki di kampus Atma Jaya. Yang pertama, minder karena saya paling tua bila di banding sama teman teman seangakatan saya yang masih berusia rata-rata 18-19 tahun. Yang kedua mindernya karena Universitas Atma Jaya memang termasuk universitas Elite, dan kebanyakan Mahasiswa yang kuliah disana 80 % anak orang kaya.

Tapi kembali kepada niat awal, saya datang ke Jogya niatnya untuk mengejar cita cita dan impian saya yang belum kesampaian untuk kuliah, menuntut ilmu dan untuk meraih gelar sarjana jadi apapun tantanganya saya berusaha menghadapainya dengan sebijaksana mungkin. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang aggak aneh yang saya terima saat pertama kali menginjakan kaki dikampus. Ada yang bertanya, “Mba mau ambil S2 yah..? “ atau Mba, mau nganterin adiknya yang mau daftar kuliah yah..?” dan juga “Mba usia mba berapa sih..? koq baru jadi mahasiswa baru..?. Semua pertanyaan yang menurut saya aggak menyinggung tapi saya berusaha menjawab dan menjelaskan kepada mereka apa adanya. Dan ini foto saya bersama sebagian teman-teman kelas saya.

Sejak itu, mereka mulai menerima kehadiran saya di kelas dan memanggil saya dengan sebutan “Mba Susi” kedengaran lucu tapi begitulah keadaanya. Tanggal 26 Agustus 2013 adalah hari pertama memulai pelajaran setelah seminggu sebelumnya mengikuti serangkaian kegiatan ospek mahasiswa. Yang paling mengejutkan buat saya adalah karena semua buku pejaran di Fakultas Ekonomi itu pakai buku bahasa inggris semua dan tebal-tebal banget. Awal-awal kuliah saya setiap malam cuma tidur 2 jam, karena setiap bab mata pelajaran harus saya translate ke dalam bahasa Indonesia dan ada tugas merangkum yang di kumpulkan yang nilai poinnya besar, jadi saya berusaha membuat rangkuman itu sebaik mungkin. Dan ini beberapa foto buku-buku kuliah saya.

Saya berusaha seaktif mungkin dikelas, selalu bertanya sama dosen, maju, presentasi dan juga jadi partner diskusi yang baik buat temen-teman kelas saya. Meskipun ada beberapa dari mereka yang kelihatanya belum welcome kepada saya tapi saya berusaha memakluminya dan tidak terlalu memikirkan hal itu. Untuk masalah pelajaran sendiri tidak ada kendala hanya saja ada satu mata pelajaran yang bikin saya aggak was-was yaitu mata pelajaran Matematika Ekonomi, pelajaran itu basicnya adalah pelajaran SMA yang menghitung logaritma, sin, cos, beta, himpunan, fungsi linear, deret, yang saya sendiri sudah benar-benar lupa karena terakhir saya belajar semua pelajaran itu 10 tahun yang lalu.

Belum lagi yang namanya kuliah dosen itu neranginya cuma sebentar dan sedikit selebihnya kita sendirilah yang harus mandiri, belajar sendiri, mencari segala soulusinya kalau belum mengerti selain bertanya kepada dosen saya pinjam buku tambahan misalnya atau tanya kepada temen ataupun ikut kelas eksistensi dan dari berbagai opsi tersebut saya lakukan semuanya. Saya selalu bertanya sama dosen, sama teman-teman saya dan juga saya selalu menghabiskan waktu di perpustakaan, untuk mendapatkan materi tambahan. Bisa di bilang dari pagi sampai pagi lagi saya tidak pernah lepas dari buku pelajaran. Sekarang masa-masa adaptasi itu bisa saya hadapi dengan baik. Saya sudah mulai bikin jadwal kegiatan sehari-hari saya dari bangun tidur sampai tidur lagi.

Hal itu saya lakukan agar saya bisa membagi waktu dengan baik dan tidak ada waktu yang terbuang untuk kegiatan yang tidak bermanfaat. Karena jujur waktu pertama kuliah hampir waktu untuk tidur dan makanpun saya bisa lupa karena saking sibuknya. Yang bikin sibuk bukan kuliahnya tapi banyaknya tugas. Tiap hari sebelum kelas di mulai harus baca materi satu bab, di terjemahkan, di rangkum dan harus siap menghadapi quiz, belum tugas presentasi sama diskusi dan pratikum serta ikut pertemuan di berbagai organisasi kampus. Tapi walaupun sibuk seperti itu, saya begitu menikmati semua momentnya dan saya senang menjalaninya.

Buat semua temen-teman saya, apapun cita-cita Anda, jangan pernah putus asa untuk berusaha mewujudkanya, jika kita bersungguh-sungguh dan berusaha semaksimal mungkin, pasti Tuhan akan memberikan jalan buat temen-temen semua untuk mewujudkanya, meskipun semuanya tidak serta merta dan butuh proses. Karena memang segala sesuatu itu butuh proses dan proses itulah yang akan membuat kita menyadari bahwa perjuangan itu penting untuk membuat kita bersyukur dan menghargai apa yang telah kita raih sekarang.

Ingat temen-temen, tidak ada yang tidak mungkin atau mustahil di dunia ini kalau kita mau berusaha keras untuk mewujudkanya diiringi dengan doa dan tekad, niat serta semangat yang kuat. Terima Kasih. Salam Sukses dari Yogyakarta

Yogyakarata, 13 Sepetember 2013

Salam,

Susilowati

Semoga menambah wawasan buat temen-temen yang ada di Rantau khususnya hk , sangat salut membaca kisah di atas .

Semoga bermanfaat Ayuk jogja (*_^),,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar