Rabu, 27 November 2013

kecakapan komunikasi & kecakapan menjual

Ucec Tki
Minggu 2: Kecakapan Komunikasi & Kecakapan Menjual

Lembar Catatan Tika Lembar 9: Belajar Berbicara di Depan Umum

Tika masih terus merasa penasaran dengan apa yang dicapai oleh Suti. Kemudian ia mengajak Suti melakukan chatting. Ia ingin mendengar kisah selanjutnya bagaimana Suti bisa jadi Sarjana dan juga jadi Direktur
“...Ah apa mungkin sih...” Itu yang ada di kepala Tika. Malam itu ketika semua sudah mulai isirahat Tika membuat janji untuk chatting dengan Suti.
------------------------------------------------------------

“Ini pasti ada anak tangga berikutnya yang kamu bangun Suti...” Itu yang pertanyaan pertama Tika.
“Anak tangga apa....? Emangnya aku tukang listrik ya...ha...ha”. Suti menyahut sambil tertawa.
“Wuah..aku lupa...menjelaskan. Itu pelajaran yang aku terima bahwa hidup kita bila ingin maju harus membuat anak-anak tangga menuju ke masa depan..” Tika dengan mantap menjawab
“Hmmm. ...betul juga ya...aku ternyata secara tak sengaja membuat anak tangga anak tangga dalam kehidupan ku. Nah anak tangga berikutnya adalah anak tangga masuk ke dunia penjualan...begini ceritanya....”. Suti berhenti sejenak sementara itu Tika makin semangat untuk membaca chatting dari Suti.

“Sekitar 3 tahun aku membantu pak Budi jadi OG di ruang pelatihan. Ternyata topik pelatihan pak Budi kebanyakan berkisar tentang Komunikasi dan Kecakapan Menjual. Coba kamu bayangkan Tika...bertahun-tahun mendengar topik-topik yang sama lama-lama hafal kan. Nah ..setelah hafal aku tertantang melakukannya....He..he..he yang ini aku agak malu ceritanya...jadi sebelum pelatihan itu dimulai aku pastikan 30 menit sebelumnya sudah beres lalu aku latihan berbica di depan umum...aku pakai tuh tip-tip bicara di depan umum di depan bangku-bangku kosong...Ha..ha..ha geli aku mengingat itu kembali. Aku belajar berbicara dengan menatap ke depan, menggerakkan anggota tubuh dan juga mengatur intonasi...begitu akan lakukan hampir setiap hari.....nah apa yang terjadi seterusnya...ternyata aku merasa makin lancar berkomunikasi, makin berani berbicara di depan orang baru dan orang banyak....”. Suti diam sejenak tampaknya sedang berpikir.
“Seru...seru...ayo terus..”. Sekarang Tika memberi semangat lagi.

“Seterusnya ...ini sebuah cerita lucu tapi hebat akibatnya....suatu kali ada seorang pelatih dari luar kota yang tidak kenal aku. Dia melihat aku sedang membereskan kertas foto copy untuk dibagikan ke peserta dan dia pikir aku ini asisten pelatih kali...ha ha..Pada saat dia akan mulai melatih dia minta aku maju ke depan untuk mengumumkan dimana lokasi WC, dimana tempat makan siang dan mushola kepada para peserta. Deg........jantung rasanya berhenti...tapi aku tak bisa menghindar jadi ya maju saja ke depan lalu menyampaikan pengumuman itu. Waduh...syukur aku sering berlatih...aku berhasil bicara di depan umum untuk pertama kali dengan cukup lancar. Rupanya cara aku berbicara membuat dia puas...eh tiba-tiba di tengah pelatihan dia minta aku maju lagi memperagakan sebuah teknik berbicara di depan umum. Untungnya...aku sudah sering latihan...jadi aku pede saja maju ke depan.....eh....tak dinyana....saat aku di depan itu pak Budi masuk ke kelas...dia tampak kaget namun aku tahu ada seyum kecil tersungging di bibirnya dia bangga...” Demikian Suti menggambarkan perjalanan hidupnya yang penuh warna. Warna-warna yang ia lukis sendiri dan tidak bergantung pada orang lain.

“Suti hidupmu penuh dinamika karena kamu aktif dan pro-aktif ya....kamu selalu memperbaharui hidupmu ... kamu bak seorang pelukis bagi hidupmu sendiri...yang melukis diatas kanvas kehidupan sendiri dan membuatnya lebih indah dari hari ke hari......aku sungguh terinspirasi...ayo..ayo teruskan ceritanya..” Tika makin tak sabar”.
“Sejak hari itu...pak Budi memberikan aku tugas-tugas baru...aku dimintanya ikut mengatur pendaftaran peserta, ini membuat aku punya banyak kawan, aku makin kenal peserta-peserta yang sering datang dari luar kota bahkan dari luar pulau. Aku juga diminta menjadi staff yang menyampaikan pengumuman-pengumuman kepada peserta dan kalau

Selasa, 19 November 2013

MS on 17 november 2013

Semangat pagi..
Kelas Dasar Mandiri Sahabatku bersama UCEC akan berlangsung pada tanggal 17 Nopember 2013 hingga 22 Desember 2013 setiap hari minggu. Masih dibuka kesempatan untuk sahabat yang ingin mendaftarkan diri kepada Jujuk Djuwariyah dan Lia Samatron.
Jangan khawatir akan ada senior MS yang akan membantu menunjukkan arah tempat kelas berlangsung berikut posisinya...

LOKASI RENAISSANCE HOTEL WANCHAI HK
Titik 1 : MTR WANCHAI EXIT A5
Titik 2 : Depan Gedung IMIGRASI HK
Titik 3 : Depan Lobby jalan masuk Renaissance
Titik 4 : Depan terminal bus Wanchai, Depan Star
Ferry Wanchai

Sekali lagi, jangan lewatkan kesempatan emas ini, tunjukkan bahwa kita BMI yang berkwalitas...
BMI jadi Pengusaha...BISA.....



Bersama saya dan temen kebetulan dapet tugas petunjuk jalan di depan gedung Immigrasi wan chai , seneng jg seneng pagi2 menyapa sahabat ms semua yg hadir. Penggalaman jg belajar untuk selalu melangkah ke depan lebih baik .


Membantu mb mb mentor menjadikan pengalaman baru buat saya ,kesan luar biasa bisa akrab dan saling berbagi ,bersama mb dewi murahati dan mb jujuk juwariyah 


Pokok e luar biasa dehh ....
Terimksh Bank Mandiri 
UCEC
Suasana di dalam klas dasar 
Sunguh luar biasa mb mb yg hadir disini 
Pagi pagi sekali sudah dateng dan siap untuk belajar bersama 
Semoga impian mb mb menjadi entreprenur akan terwujud 
Salam Entreprenur 3E



Pahlawan untuk diri sendiri


Lama jg gak ngeblog , tentunya masih semangat MS
Simpel aja untk isi blog biar gak kosong ya hehehe..............!!!!???

Ucec Tki > Mandiri Sahabatku
Hari Ini pukul 6:37 sekitar Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Catatan Tika di Kelas Dasar Mandiri Sahabatku

MINGGU 1: Tema Road Map & Anak Tangga Masa Depan

Catatan Lembar 2: Menjadi Pahlawan Untuk Diri Sendiri.

Diskusi dengan teman-teman di Kelas Dasar membuat Tika mulai memikirkan dirinya sendiri. “Kata mereka di tanah air kami ini pahlawan devisa..... itu bagus tapi sekarang tiba saatnya aku jadi pahlawan untuk diriku sendiri...”. Demikian pikiran itu seketika muncul di dalam benak Tika. Pelajaran sepanjang pagi sampai sore memberikan pencerahan dan juga kejutan-kejutan. Ia membuka kembali catatan-catatan yang dibuatnya ketika mendengar dan menyimak apa yang dibagi oleh pelatih/mentor dari UCEC (Universitas Ciputra Entrepreneurship Center), antara lain:
• Kita semua pasti akan jadi tua dan jangan jadi orang tua yang miskin, tidak punya teman, sakit-sakitan lalu masuk neraka pula.
• Kita semua akan masuk ke masa depan dan kelak di masa depan sana akan ada “jaman gak bisa”. Mulai dari ngga bisa lihat jauh, nga bisa lihat dekat, ngga bisa makan sembarangan, ngga bisa jalan cepat terus setiap tahun bertambah ngga bisa nya sampai akhirnya ngga bisa nafas lagi. Jangan sampai nanti di jaman ngga bisa kerja kita tidak punya uang sedikitpun untuk membiayai kehidupan.
• Orang gila adalah orang yang melakukan hal yang sama berulang-ulang tapi mengharapkan hasil yang berbeda. Ini kata mbah Einstein.
• Saya adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap masa depan saya.
• Saya dapat mengubah masa depan bila belajar, berubah dan berinovasi dengan melakukan ilmu entrepreneurship.
• Ilmu entrepreneur adalah mengubah kotoran dan rongsokan jadi emas. Atau yang tak berharga diubah jadi berharga.
• Caranya adalah mengembangkan kreativitas dan inovasi.
• Cita-cita yang tinggi bisa dicicil jadi sasaran-sasaran yang lebih sederhana dan dilakukan berurutan sehingga jadi anak tangga menuju sasaran yang jauh lebih tinggi.
• Setiap sasaran harus dicapai melalui upaya-upaya.
“Hmm...pikiran tanpa tindakan tidak membawa kemana-mana..” Tika kembali bertekad. Ia harus berani membangun impian besar kemudian menjadikan impian itu sebuah sasaran besar yang terukur selanjutnya mengembangkan sasaran-sasaran kecil berdasar sasaran besar itu dan akhirnya dengan bergerak dan bertindaklah yang akan membawanya ke impian tsb. Sebagai seorang anak petani miskin tidak pernah ada dalam impian Tika memiliki sebuah usaha sendiri. Menjadi majikan demikian banyak orang mengatakan, menjadi pengusaha atau entrepreneur itu yang disebut-sebut di Kelas Dasar adalah sesuatu yang terlalu besar untuk Tika yang berijazah SMP. Namun hari Minggu tgl 17 November 2013 menjadi hari yang berbeda karena adalah kali pertama dia berani mengatakan kepada dirinya “kenapa tidak..?” Ya kenapa tidak menjadi majikan dan meninggalkan status buruh dengan sengaja. Dengan hasrat meluap ia menuliskan dalam lembar Road Map bahwa 5 tahun lagi ia akan ada di Yogyakarta, berkumpul bersama adik dan sepupunya, menjadi entrepreneur yang mengelola warung lesehan, punya penghasilan sama seperti di Hong Kong. Lalu apa ya berikutnya...? Bagaimanakah sasaran besar ini dibagi jadi sasaran-sasaran kecil? Tika yang sudah lama meninggalkan bangku sekolah memang tidak mudah menganalisa dan berpikir seperti mengerjakan PR di masa lalu. “Kalau ngga sekarang kapan lagi..” Itulah suara yang berteriak dari kedalaman hatinya dan itulah yang membuat Tika meneruskan menulis dan tiba di lembar yang ke 3.

Semoga bermanfaat....salam 3E

Senin, 21 Oktober 2013

Ucec (Keseimbangan Mental Pengusaha Untuk Kesuksesan Bisnis

Keseimbangan Mental Pengusaha Untuk Kesuseksan Bisnis

Dear Business Owner,

Kerap kita terkagum bila bertemu atau membaca cerita sukses wirausaha yang kita anggap berhasil. Namun demikian, apaah kita menyadari bahwa di balik kecemerlang kisah mereka, perjuangan mereka banyak mempengaruhi kondisi mental psikologis mereka ?

Memulai dan mengelola bisnis merupakan pekerjaan yang penuh tekanan yang dapat berdampak pada kondisi emosi wirausaha. Sebab, karena mereka selalu menghadapi situasi yang memiliki risiko tinggi, seperti kehilangan pelanggan, persaingan ketat,perpecahan partner bisnis, kesalahan produksi, kerugian finansial. Akibatnya bukan hanya akan mempengaruhi kondisi finansial tetapi juga kondisi psikologis mereka, seperti menurunnya Self-esteem.

Situasi seperti inilah yang akhirnya menimbulkan guncangan emosi seperti gejala-gejala gangguan kecemasan yang tinggi, sulit tidur, gangguan makana, temperamen tinggi bahkan depresi. Lebih lanjut lagi, gangguan psikologis ini juga mempengaruhi kesehatan fisik.

Akan tetapi, riset yang di lakukan oleh Michael A. Freeman, seorang peneliti mengenai kesehatan mental dan kewirausahaan, memberikan kabar baik bagi anda.
Ada tiga hal utama yang perlu anda kembangkan untuk menjaga keseimbangan mental psikologis anda, yaitu :

1. Menjaga kebugaran fisik

Mengelola dan mengembangkan bisnis membutuhkan napas yang panjang dan kuat, bahkan secara harafiah. Anda perlu tidak cukup, latihan kebugaran fisik 20-30 menit setiap hari (berlatih yoga ataupun stretching terbukti membantu), dan makan makanan sehat dalam porsi cukup serta konsisten. Waktu yang tidur kurang, melewati makan, makan sembarangan, dan kurang melatih kebugaran akan memperburuk kondisi emosi sekaligus fisik pada saat anda menghadapi tantangan psikologis yang berat.

2. Menjaga Fokus Pikiran

Bisnis anda adalah ciptaan anda, begitu pula semua impian atau angan-angan anda merupakan ciptaan anda. Latih Awareness terhadap kualitas kemanusian sebagai seorang pemain dan pencipta di dunia ini. Asah kesadaran menggali visi yang paling mulia sebagai manusia yang berkontribusi. Turunnya Profit, kegagalan, tidaklah mengurangi kualitas kemanusiaan Anda. Seperti seorang anak yang belajar berjalan dengan jatuh bangun, kejatuhannya tidak mengutangi kualitas dirinya sebagai seorang anak manusia. Maka, anda perlu seseorang yang dapat dipercaya untuk membantu menggali kualitas kemanusiaan Anda dan mempertajam awareness tehadap kualitas tersebut secara konsisten.

3. Menjaga keseimbangan hidup

Mengalai berbagai peristiwa di dalam hidup anda akan memperkaya pandangan terhadap kehidupan, termasuk dalam mengelola bisnis anda. beri waktu dan perhatian terhadap kehidupan pribadi. luangkan lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan orang-orang tercinta, pergilah berlibur juga kembangkan hobi yang mengasah "rasa" dan "bergairah". Memiliki hobi yang mengasah kreativitas di luar bisnis terbukti memberikan dampak positif terhadap mental psikologis anda.

Sumber : market +
Suka ·  · Ikuti Kiriman · Bagikan · 20 jam yang lalu
Muji Wothy Yuliush, Summer Scent, Ambar Yanto Lodoyo dan 39 lainnya menyukai ini.
2 berbagi

Nurul Hafifah Zahrotul Jannah Makasih bu,,,, bermanfaat banget!
19 jam yang lalu melalui seluler · Suka

Ambar Yanto Lodoyo Terimakasih share nya Ucec Gudang Ilmu
17 jam yang lalu melalui seluler · Suka


Semoga bermanfaat
Salam Entreprenur (*_^) ,,ayu

Ucec Gudang Ilmu

Cara Praktis Menggunakan Twitter untuk Bisnis

Saat ini banyak pebisnis menggunakan twitter sebagai salah satu channel pemasaran, tapi tidak banyak yang mengetahui cara menggunakan twitter dengan baik. berikut ini beberapa tips dan cara praktis yang bisa di lakukan untuk memaksimalkan Twitter untuk pemasaran.

1. Penggun Twitter di Indonesia hampir 40 juta. potensi yang sangat besar ini harus di maksimalkan, oleh sebab itu sangat penting untuk menentukan tujuan dan target jumlah follower dan monitor secara berkala pertambahannya.

2. Buatlah perencanaan Twiiter misalnya dalam bentuk penentuan jenis konten, kapan waktu twit serta siapa yang handle akun Twitter merek tersebut.

3. Fokus untuk memperbesar Follower dan bangun komunikasi dengan follower secara intens. Follower adalah teman sekaligus calon konsumen.

4. Follower senang dengan twit bermanfaat. Twit bermanfaat yang sering retweet adalah : Tips, Quote, Motivasi, Kultwit (Kuliah Twitter).

5. Lakukan monitoring secara intens. Pastikan jika ada pertanyaan untuk segera di jawab maksimal 1x24jam. Penting untuk merespon mention atau reply di Twitter karena hal ini salah satu cara efektif untuk membangun relasi dengan follower.

6. Buatlah program-program yang menarik melalui twitter. Misalnya: kuis, sayembara,dan program promosi lainnya. Tujuannya membangun keterlibatan follower.

7. Di Twitter, kita juga bisa promosi produk dan yang terpenting bisa edukasi market tentang produk kita. Namun perlu di ingat adalah proporsi jumlah twit kita adalah jangan terlalu banyak info promosi dan jualannya. Twit bermanfaat harus lebih banyak.

8. Ukurlah Strategi twitter marketing kita. pengukuran bisa di lakukan untuk reach (jangkauan), total sales dari Twitter dan pertumbuhan follower. banyak software gratis untuk melakukan pengukuran efektivitas twitter.

apa itu twitter : http://id.wikipedia.org/wiki/Twitter


Kisah susilowati Entreprenurship di Singapore

Ucec Tki
Teman-teman saya ingin berbagi kisah Susilowati yg pernah ikut kelas entrepreneurship di Singapura. Ia sekarang kembali ke tanah air dan "back to campus" menempuh jenjang S1 setelah 9 thn bekerja di Singapura. Semoga menginspirasi

STUDENT TESTIMONY
Sep 27, 2013adminNo Comments
MY JOURNEY AT UNIVERSITY OF ATMA JAYA YOGYAKARTA

Pada awalnya semuanya terasa seperti mimpi bagi saya. Betapa tidak saya berpikir demikian karena hal yang saya rasakan tidak mungkin tiba-tiba menjadi mungkin dan itu saya alami sendiri. Cita-cita untuk bisa kuliah dan menjadi seorang mahasiswa adalah impian saya yang sudah begitu lama saya pendam dari saat sama masih duduk di bangku SMA dulu. Waktu itu saya tidak bisa melanjutkan kuliah karena begitu banyak faktor, salah satunya adalah karena faktor ekonomi, sehingga saya harus bekerja dulu di Singapore selama 9 tahun untuk membantu perekonomian keluarga dan juga menyekolahkan adik-adik saya.

Sembilan tahun berlalu dan impian itu masih tetap ada di hati saya, hingga saat saya sudah kembali pulang ke Indonesia. Cukup sedih saat melihat adik saya wisuda S1 tapi saya belum sarjana. Saya hanya bisa berdoa, “Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin di dunia ini, jika Tuhan berkehendak semuanya pasti ada jalan” Saya memeluk adik saya dan menangis, menangis karena bahagia tapi juga sedih. Setiap malam saya selalu berpikir, bagaimana caranya untuk bisa kuliah dengan biaya sendiri tanpa minta orang tua. Saya sempat berpikir untuk cari kerja di Jakarta dan mengambl kuliah kelas karyawan, tapi tidak di ijinkan sama orang tua. Karena keinginan orang tua saya hanya satu yaitu supaya saya cepat-cepat menikah.

Tapi akhirnya orang tua saya mengijinkan saya untuk kuliah tapi itupun hanya di ijinkan di Kota Jogya. Sebuah ijin yang menurut saya adalah kesempatan besar yang tidak boleh saya sia-siakan begitu saja. Dari beratus-ratus universitas yang ada di Jogya, sepuluh diantaranya saya pilih dan saya berusaha mengirim email untuk menanyakan tentang perihal beasiswa, tapi dari sepuluh universitas tersebut hanya dua saja yang membalas email saya dan itupun mereka tidak menjanjikan beasiswa buat saya. Mereka hanya bilang jika IP saya bagus, di semester 3 saya baru bisa dapat beasiswa. Jawaban email yang menurut saya memberikan sejuta harapan dan membuat saya semakin semangat untuk mengejar cita-cita saya.

Singkat Cerita Atas saran bapak Ir Antonius Tanan saya memilih untuk mendaftar di Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan sayapun keterima disana. Meskipun swasta tapi Universitas Atma Jaya itu kredibilitasnya A dan terkenal sebagai universitas terbaik di Jogya di banding universitas swasta lainya yang ada di Jogya. Saya sempat minder saat pertama kali menginjakan kaki di kampus Atma Jaya. Yang pertama, minder karena saya paling tua bila di banding sama teman teman seangakatan saya yang masih berusia rata-rata 18-19 tahun. Yang kedua mindernya karena Universitas Atma Jaya memang termasuk universitas Elite, dan kebanyakan Mahasiswa yang kuliah disana 80 % anak orang kaya.

Tapi kembali kepada niat awal, saya datang ke Jogya niatnya untuk mengejar cita cita dan impian saya yang belum kesampaian untuk kuliah, menuntut ilmu dan untuk meraih gelar sarjana jadi apapun tantanganya saya berusaha menghadapainya dengan sebijaksana mungkin. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang aggak aneh yang saya terima saat pertama kali menginjakan kaki dikampus. Ada yang bertanya, “Mba mau ambil S2 yah..? “ atau Mba, mau nganterin adiknya yang mau daftar kuliah yah..?” dan juga “Mba usia mba berapa sih..? koq baru jadi mahasiswa baru..?. Semua pertanyaan yang menurut saya aggak menyinggung tapi saya berusaha menjawab dan menjelaskan kepada mereka apa adanya. Dan ini foto saya bersama sebagian teman-teman kelas saya.

Sejak itu, mereka mulai menerima kehadiran saya di kelas dan memanggil saya dengan sebutan “Mba Susi” kedengaran lucu tapi begitulah keadaanya. Tanggal 26 Agustus 2013 adalah hari pertama memulai pelajaran setelah seminggu sebelumnya mengikuti serangkaian kegiatan ospek mahasiswa. Yang paling mengejutkan buat saya adalah karena semua buku pejaran di Fakultas Ekonomi itu pakai buku bahasa inggris semua dan tebal-tebal banget. Awal-awal kuliah saya setiap malam cuma tidur 2 jam, karena setiap bab mata pelajaran harus saya translate ke dalam bahasa Indonesia dan ada tugas merangkum yang di kumpulkan yang nilai poinnya besar, jadi saya berusaha membuat rangkuman itu sebaik mungkin. Dan ini beberapa foto buku-buku kuliah saya.

Saya berusaha seaktif mungkin dikelas, selalu bertanya sama dosen, maju, presentasi dan juga jadi partner diskusi yang baik buat temen-teman kelas saya. Meskipun ada beberapa dari mereka yang kelihatanya belum welcome kepada saya tapi saya berusaha memakluminya dan tidak terlalu memikirkan hal itu. Untuk masalah pelajaran sendiri tidak ada kendala hanya saja ada satu mata pelajaran yang bikin saya aggak was-was yaitu mata pelajaran Matematika Ekonomi, pelajaran itu basicnya adalah pelajaran SMA yang menghitung logaritma, sin, cos, beta, himpunan, fungsi linear, deret, yang saya sendiri sudah benar-benar lupa karena terakhir saya belajar semua pelajaran itu 10 tahun yang lalu.

Belum lagi yang namanya kuliah dosen itu neranginya cuma sebentar dan sedikit selebihnya kita sendirilah yang harus mandiri, belajar sendiri, mencari segala soulusinya kalau belum mengerti selain bertanya kepada dosen saya pinjam buku tambahan misalnya atau tanya kepada temen ataupun ikut kelas eksistensi dan dari berbagai opsi tersebut saya lakukan semuanya. Saya selalu bertanya sama dosen, sama teman-teman saya dan juga saya selalu menghabiskan waktu di perpustakaan, untuk mendapatkan materi tambahan. Bisa di bilang dari pagi sampai pagi lagi saya tidak pernah lepas dari buku pelajaran. Sekarang masa-masa adaptasi itu bisa saya hadapi dengan baik. Saya sudah mulai bikin jadwal kegiatan sehari-hari saya dari bangun tidur sampai tidur lagi.

Hal itu saya lakukan agar saya bisa membagi waktu dengan baik dan tidak ada waktu yang terbuang untuk kegiatan yang tidak bermanfaat. Karena jujur waktu pertama kuliah hampir waktu untuk tidur dan makanpun saya bisa lupa karena saking sibuknya. Yang bikin sibuk bukan kuliahnya tapi banyaknya tugas. Tiap hari sebelum kelas di mulai harus baca materi satu bab, di terjemahkan, di rangkum dan harus siap menghadapi quiz, belum tugas presentasi sama diskusi dan pratikum serta ikut pertemuan di berbagai organisasi kampus. Tapi walaupun sibuk seperti itu, saya begitu menikmati semua momentnya dan saya senang menjalaninya.

Buat semua temen-teman saya, apapun cita-cita Anda, jangan pernah putus asa untuk berusaha mewujudkanya, jika kita bersungguh-sungguh dan berusaha semaksimal mungkin, pasti Tuhan akan memberikan jalan buat temen-temen semua untuk mewujudkanya, meskipun semuanya tidak serta merta dan butuh proses. Karena memang segala sesuatu itu butuh proses dan proses itulah yang akan membuat kita menyadari bahwa perjuangan itu penting untuk membuat kita bersyukur dan menghargai apa yang telah kita raih sekarang.

Ingat temen-temen, tidak ada yang tidak mungkin atau mustahil di dunia ini kalau kita mau berusaha keras untuk mewujudkanya diiringi dengan doa dan tekad, niat serta semangat yang kuat. Terima Kasih. Salam Sukses dari Yogyakarta

Yogyakarata, 13 Sepetember 2013

Salam,

Susilowati

Semoga menambah wawasan buat temen-temen yang ada di Rantau khususnya hk , sangat salut membaca kisah di atas .

Semoga bermanfaat Ayuk jogja (*_^),,

Senin, 07 Oktober 2013

Catatan ke 19



Ignatius Teodore Teddy Saputra
Catatan harian ku ke 19

"Penting nya mengenal Siapa Konsumen kita"

Terkadang, bahkan sering kayaknya deh, kita malas untuk mempelajari siapa konsumen kita diawal kita memulai suatu usaha bisnis.

Terutama ketika kita tiba tiba mendapatkan ide atas suatu bisnis, kemudian kita yakin sekali product kita akan diterima pasar...pengen nya ayo langsung maju aja, bangkrut gimana nanti...

wow. ini pasti orang yang ga pernah merasakan bangkrut nih....

Kebetulan saya 3x gagal usaha bisnis, jadi saya tau, betapa dongkol dan gondoknya kalo kita gagal dalam usaha padahal harusnya kita berhasil andai saja kita sempatin waktu untuk mengenali siapa konsumen kita diawal kita melakukan start up business

Konsumen adalah orang yang nanti akan membeli produk yang kita hasilkan, dia nanti yang kasih nilai ke kita apakah produk kita oke atau butut. Seandainya dia senang dia akan bicara sama 5 orang lain tapi seandainya butut dia akan bicara sama 100 orang lain... apes nya seperti itu (kayaknya menjadi tabiat orang untuk lebih bersemangat kalo menilai sesuatu yang jelek dibandingkan memuji sesuatu yang baik)

Disisi lain, segila apapun promosi yang kita lakukan, ujung ujung nya promosi dari mulut konsumen adalah promosi yang puasti paling efektif

Karena itulah, ketika kita mempunyai suatu ide business, sangat penting sekali kita mempelajari siapa sih pelanggan kita sebenarnya..

Ada dua istilah penting yang ingin saya bagi berkaitan dengan bagaimana kita mengenal konsumen kita. 1) Empathy, 2) Simpati

Kalo kita naik kereta, kemudian kita lihat seseorang muntah muntah dari jauh, lalu kita merasa jijik dan kita menjauh.
Begitu juga pengenalan konsumen...seandainya kita hanya melihat dari jauh siapa konsumen kita, misalnya ibu ibu muda, lalu kita perhatiin tingkah laku mereka, kemudian kita tanya tanya mereka, lalu kita menyimpulkan sesuatu..maka ini dinamakan simpati

Sedangkan apabila kita melihat orang muntah muntah dari jauh, kemudian kita ikutan muntah juga dan merasakan apa yang dia rasakan kemudian kita mengambil kesimpulan dari situ, ini dia yang namanya emphaty

Begitu juga ke pelanggan kita... misal kita jualan tas, kemudian kita design sedemikian rupa untuk ibu ibu yang ingin bergaya...

pikiran kita adalah, dengan tas yang kita buat maka orang lain yang menggunakannnya akan tambah gaya...
Loh, siapa bilang ?, yang bilang kamu kan...artinya, kamu pikir begitu dan belum tentu orang lain bilang begitu, kalo gitu kamu beli aja sendiri...

cara yang paling baik adalah

coba aja kamu pake itu tas dulu, kamu jalan jalan dan keliling keliling, Gaya ga tuh kata orang laen (kan gaya atau gak gaya yang nilai orang lain juga)...

Atau lebih baik kamu tanya sama orang lain, bu saya baru bikin tas ini bu, bagaimana menurut ibu, jelek apa bagus bu, kalo jelek apa nya yang jelek bu, kalo bagus apa yang bagus, lalu kamu perbaiki dan tanya lagi, ini udah oke bu??dan seterusnya...

Seringkali kita terlalu percaya diri atas suatu produk dan jasa yang kita hasilkan...misal kita bikin nasi goreng, wahhh ini bagus banget ini enak banget nasi nih, MANTABBBBB (pake .....

WOiiiiiii...kamu mau jual ke sapa ini? kalo mau jual ke orang lain, ya tanya orang laen atuh..

Tetapi, memang seringkali kita benar, tapi ini artinya kamu hoki aja...dan kalo bisa sih, business jangan gantungin sama hoki atuh, bahaya banget...kalo ga hoki gimana...ini yang membedakan kamu yang merupakan entrepreneur ciputra..... kita ini memang harus berani sama resiko tapi bukan koboy juga kalee yang maen hantem sana hantem sini...kita harus bisa memperhitungkan resiko dengan benar dan mengurangi kadar resiko dalam suatu business

Memang sedikit repot, tapi jauh lebih repot kalo kamu nanti salah duga loh....

Ada beberapa cara lain, bagaimana anda melakukan riset mengenai pasar anda, saya yakin nanti akan dibicarakan oleh para pengajar kita... so, kalo nanti ada topik ini, kamu jangan tidur dan jangan bolos ya...

Salam Entrepreneur, dari Univ Ciputra Indonesia

Teddy Saputra SE.,MBA

Minggu, 11 Agustus 2013

Catatan Entreprenur 14

By bpk Teddy saputra
https://m.facebook.com/groups/255210701192596?view=permalink&id=570937596286570

Hallo teman teman, aduh sorry ya, berhubung lebaran saya jadi lama nih update nya. Saya mencoba untuk meninggalkan kesibukan saya untuk refresh otak dan hati....

Sekarang saatnya saya kembali dan mencoba menjalankan tugas saya untuk menghasilkan entrepreneur entrepreneur baru di bumi Indonesia ini

Saya banyak mendapat pertanyaan berkaitan dengan innovasi, sebenernya ada ilmu nya loh berkaitan dengan innovasi ini, berikut saya berikan copy paste penjelasannya ya dan saya yakin bahasa nya agak sulit buat kita, tapi silahkan dibaca dulu catatan ku berikutnya akan membahas ini satu per satu dengan bahasa yang mudah dimengerti ala teddy ...

Salam dari Universitas Ciputra

1. Product Innovation
Inovasi produk ini merupakan introduksi pasar akan produk dan layanan dengan fitur maupun performa yang baru dan signifikan. Contohnya, Toyota mengeluarkan Toyota Prius sebagai kendaraan hibrida yang ramah lingkungan. Contoh lain, Boeing yang mengeluarkan Boeing Sharp Wings.

2. Platform Innovation
Inovasi ini merujuk pada desain dan pengembangan basis umum seperti komponen modular, proses-proses umum, dan teknologi untuk menciptakan range yang luas dari produk-produk mapun layanan baru. Google, misalnya, mengeluarkan Android sebagai peranti lunak untuk perangkat mobila yang meliputi sistem operasi, middleware, dan aplikasi-aplikasi utama. Contoh lain, Kraft Foods berinvestasi pada Quality and Innovative Growth Platform untuk meluncurkan lebih dari 80 produk baru.

3. Solution Innovation
Inovasi ini mengacu pada kombinasi yang integral dan terkustomisasi antara produk, layanan, dan informasi untuk memecahkan masalah end-to-end customer. IBM, misalna, melakukan integrasi antara perangkat kerasnya, layanan konsultasi, dan layanan keuangan. Contoh lain, layanan logistik UPS yang mengintegrasikan pergudangan, transportasi, manajemen jaringan, dan pengapalan dalam satu solusi pelanggan.

4. Customer Need Innovation
Inovasi dalam hal ini adalah inovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang selama ini belum dipenuhi atau menjadi solusi bagi segmen pelanggan yang belum dilayani. Tata Nano, misalnya, memberikan alat transportasi yang aman dan terjangkau oleh keluarga, khususnya keluarga-keluarga yang selama ini sulit menjangkau mobil-mobil mahal.

5. Customer Experience Innovation

Inovasi di sini mengacu pada proses mendesain kembali interaksi antara pelanggan dan perusahaan dalam rangka untuk menciptakan loyalitas pelanggan berbasis respons emosional yang positif dari mereka. Contohnya, Starbucks dalam membangun gerai, melayani, serta menyuguhkan produk untuk pelanggannya.

6. Communication Innovation

Inovasi di sini tak lain adalah penciptaan dan implementasi cara-cara baru untuk mengedukasi pelanggan dan untuk memosisikan serta mempromosikan merek, produk, maupun layanan. Coca-Cola membangunnya dengan “Fans First” yang mengelola pelanggan melalui kanal-kanal media sosial.

diambil dari http://the-marketeers.com/archives/12-dimensi-radar-inovasi-ala-kellog.html

7. Process Innovation

Inovasi ini merujuk pada desain dan implementasi proses bisnis internal yang dikembangkan secara signifikan di beragam wilayah fungsional. Contohnya, Toyota dan Cisco. Cisco membangun proses virtual untuk pembukuan laporan keuangan.

8. Value Capture Innovation

Inovasi ini mengacu pada penciptaan dan implementasi dari mekanisme-mekanisme baru untuk mendapatkan harga dari produk maupun layanan. Layanan berbayar Spicefood Google, misalnya, telah mengubah cara orang untuk urusan bayar membayar melalui mesin pencari dan interaksi online lainnya.

9. Management Innovation

Hal ini mengacu pada penemuan dan implementasi sebuah perubahan signifikan dalam struktur organisasi maupun metode-metode manajemen. Kaplan, misalnya, mengimplementasikan sistem berbayar berdasarkan aktivitas.

10. Supply Chain Innovation

Inovasi ini mengacu pada metode-metode baru yang berkaitan dengan hubungan dengan para supplier. Contohnya, Cisco mengembangkan e-hub untuk mengkoordinasi antara supplier, mitra bisnis, maupun pelanggan.

11. Channel

Inovasi ini mengacu pada pengenalan rute-rute baru menuju marketplace maupun titik-titik inovatif di mana pelanggan bisa menemukan dan membeli produk maupun layanan. Dell, misalnya, mengeksplorasi kanal-kanal direct sales-nya.

12. Partnership Innovation
Inovasi ini berupa penciptaan kemitraan inovatif dan hubungan kolaboratif untuk menciptakan penawaran bersama dan layanan pelanggan.

- See more at: http://the-marketeers.com/archives/12-dimensi-radar-inovasi-ala-kellog.html#sthash.bqiL72yX.dpuf

Kamis, 01 Agustus 2013

Catatan Entreprenur ke 13

https://www.facebook.com/groups/255210701192596/permalink/567535426626787/

Catatan Enterpreneurku ke 13
Bpk Teddy saputra

Well well well, sebenernya kalo ngomong business, catetan kita bisa sampe ribuan ya, karena banyak sekali didalam liku liku business yg sangat seru bagi saya dan semoga semua juga merasa seru

Seperti waktu kelas saya minggu lalu, ada pertanyaan dari siswa saya begini..pak, apabila enterpreneurship memecahkan masalah bangsa kita, mengapa negara kita tidak fokus aja suruh semua orang jadi enterpreneur, dan kalo semua nanti jadi enterpreneur pak, nah siapa yg kerja pak ??

Ini pertanyaan yg cukup bikin kaget juga ya

Saya duduk sekitar 5 menit, kemudian kelas yg tadinya hening jadi ribut, mereka kemudian berdiskusi masing masing dan bertanya tanya sendiri mengenai masalah ini.

Kemudian otak saya berpikir cepat, bagaimana ini jawabnya

Saya berpikir beberapa hal

1. Enterpreneurship sudah pasti akan menyelesaikan masalah, akan banyak lapangan kerja tercipta dan menekan pengangguran

2. Pemerintah sebenarnya sudah sangat menggalakan program ini, buktinya ada program mandiri sahabatku dan kemaren ada pejabat yg datang ke hongkong termasuk pak dahlan iskhan

3. Saya ingat, sebelum saya masuk kelas kemaren itu, saya ketemu dengan bapak direktur UC yaitu bapak Denny bernadus di lift, beliau menyampaikan kepada saya bahwa "pak teddy, sutari (sang angin) sudah datang ke UC untuk menemui bapak dan saya sempat berbincang dengan dia, dan saya kaget dia ngomong ke saya bahwa "saya akan memulai karier saya sebagai enterpreneur pak"... dan kemudian Pak Denny berkata kepada saya, "Puji Tuhan ya pak Teddy, satu orang lagi sudah berhasil kita angkat dan kita ubah hidupnya"

Well teman teman, salah satu yang membuat saya dan rekan rekan saya dari UCEC dan Mandiri begitu ngotot untuk menularkan virus enterpreneur pak ciputra ke seluruh BMI adalah kepercayaan kami yg begitu tinggi bahwa
Ya, ENterpreneur akan merubah nasib banyak orang dan akhirnya memberikan kemakmuran bagi bangsa ini

Apakah negara kita mendukung program ini, wow, ya sangat... tetapi teman teman sekalian, segila apapun pengajaran kita namun keputusan kembali ditangan anda.
Pada akhirnya anda yg memilih, mau ikut atau tidak..

Dulu Pak Anton pernah berbicara di kampus kita di surabaya, dan cukup membuat orang tertawa kecil tapi berpikir keras..."Saudara - saudara mahasiswa yang karena satu dan lain hal tetap bersikeras tidak dapat mengembangkan semangat / passion enterpreneur dalam diri anda, silahkan lihat rekan rekan dikanan kiri anda dan baik baikin dia deh mulai sekarang, karena anda harus mendekati mereka yg akan berhasil menjadi enterpreneur, bisa jadi suatu hari anda membutuhkan pekerjaan dari mereka"

Mungkin Pak Anton baca ini ,kebetulan, sekalian saya sampaikan, bahwa setelah itu banyak mahasiswa yg saya ajar mendekati saya dan berkata, " Pak Anton bener juga ya pak, jangan sampe deh saya yang harus baek baek in temen temen saya, karena itu saya harus lebih keras lagi belajar dan berusaha ", HAHAHAHAHAHAHA

Dan untuk pertanyaan kedua diatas, Yup, pada kenyataannya akan ada yg nanti berhasil dan ada juga yang akhirnya harus baek baekin temen nya yg berhasil...

Para BMI yg saat ini bekerja keras, membagi waktu, berdoa, berusaha lebih keras dan lebih keras lagi, kemudian setiap hari memantapkan tekad nya, dia akan menjadi enterpreneur, sedangkan yang mulai melempem dan menyerah sebaiknya memang mulai mendekati teman teman yg bekerja keras tadi itu, karena jangan jangan suatu saat anda membutuhkan pekerjaan dari dia...
Beberapa saudara kita sudah kembali ke tanah air, saya dan teman teman UC akan full support dia di Indonesia, silahkan hubungi saya pake cara apa aja dah kalo memang diperlukan...

Pilihan ini ditangan anda...

Salam enterpreneur dari Univ Ciputra

Senin, 29 Juli 2013

Produk / Jasa

https://www.facebook.com/?ref=tn_tnmn

Catatan Entrepreneurku ke 12
By bpk Teddy saputra

Uppsss.... sekarang saatnya anda mengenal business lebih dalam, terutama masalah persaingan business

Hai guys,

Apabila kita kelompoknya jenis jenis business di dunia, maka anda dapat melihat, ada sekumpulan business yg menjual makanan (kita sebut sebagai industri makanan), ada sekumpulan business yg menjual baju, celana (kita kelompokan kemudian kita sebut sebagai industri fashion), dan sebagainya...anda bisa kan melakukan pengelompokan ini ?, dan pertanyaan saya adalah, diindustri mana business anda berada ?

Ada satu hukum ekonomi yg sangat mudah dingat, bahwa "apabila barang lebih banyak daripada permintaan, maka harga barang tersebut akan turun, sedangkan apabila barang lebih sedikit daripada permintaan, maka harga barang tersebut akan tinggi"

Nah, anda sebagai entrepreneur bertugas untuk menciptakan business dengan keuntungan yg tentunya sebesar besarnya. Artinya anda harus dapat menciptakan produk atau jasa yang permintaannya besar tetapi yg tersedia saat ini sedikit.

Produk / jasa apakah itu ?

Saya pernah bercerita dalam catatan saya, yaitu kasus tukang baso di desa. Dimana yg tadinya hanya satu tukang baso kemudian karena orang lain melihat betapa baso ini laku maka dia juga buka usaha baso dan akhirnya ada lagi beberapa orang yg buka baso sehingga di kampung itu banyak tukang baso..

Harga baso akan turun karena "apabila value yg dijual adalah sama (baso), maka harga akan menjadi raja" yg artinya adalah pembeli bisa memilih untuk beli baso ditempat lain kalo baso disatu tempat lebih mahal.

Buat apa sih business yg kayak begitu, karena pada akhirnya anda harus pekuat kuat modal loh, siapa yg kuat maka akan bertahan. bisa kebayang gak ???

Para Tukang baso itu harus jual makin murah dan makin murah sampe untung nya tipiissss banget, dan business yg untung nya terlalu tipis tidak akan bisa berkembang karena kan cuan nya aja udah abis buat hidup sehari hari gimana mau berkembang ????

So, berdasarkan konsep entrepreneurship ciputra (ciputra way), yuk anda gali lagi business anda sebelum anda terjun kedalam satu industri dan berperang disana.
Anda harus dapat meciptakan Innovasi yg artinya produk atau sistem anda haruslah mengena di Hati pasar anda, suatu hari anda akan ditiru orang lain ya pasti itu, dan saat itu anda harus kembali melakukan innovasi.

Dan Innovasi itu bukan berarti produk nya harus aneh dan belum ada di masyarakat.. Innovasi itu bisa produk dan bisa juga sistem business anda..ini yg harus anda mengerti..

Tidak salah jika kami mengatakan, rahasia business adalah, bagaimana anda berpikir untuk terus menerus melakukan innovasi, jika tidak, hufffff tidak usah business aja...

Salam Entrepreneur dari Univ ciputra
Batal Suka ·  · Bagikan · sekitar sejam yang lalu ·

Sabtu, 27 Juli 2013

Investasi



https://www.facebook.com/Catatan Entrepreneurku ke 11
Bpk Teddy saputra

Investasi
-----------

Buat semua yg ada disini tentu sudah mempunyai spirit entrepreneur dimana sebagian sudah mempunyai business dan sebagian lagi sedang merencanakannya.

Business itu seperti kendaraan anda untuk mengantarkan passion anda menuju pasar dimana pada akhirnya pasar yg akan menilai apakah business anda baik atau tidak...

Saat ini dengan bekerja di hongkong anda mungkin bisa mendapatkan uang sebesar Rp 5,000,000 per bulan, dan dengan perhitungan kasar, ketika anda kembali ke Indonesia untuk menjadi seorang entrepreneur maka penghasilan anda haruslah lebih besar dari Rp 5,000,000 atau anda akan terdorong untuk kembali lagi ke hongkong bukan ??

Maka, jelaslah sudah, Business yg nanti anda akan jalankan harus mampu (target) untuk menghasilkan uang lebih besar dari Rp 5,000,000 per bulan...

Tetapi, ada beberapa hal yg harus anda pahami

1. Hampir tidak ada usaha business yg baru dimulai bulan pertama, kedua, ketiga langsung untung sesuai target
2. Saya hampir tidak percaya bahwa ada yg nama nya mulai business tanpa modal uang

Karena itu, saya ingin mengajak semua yg ada disini, yuk mulai sekarang disisa kontrak anda di hongkong, anda tabung biar banyak dan kurangi pengeluaran untuk hura hura.... nah setelah anda kembali ke Indonesia, anda mempunyai modal yg cukup banyak sehingga business anda akan lebih kuat...

Teman teman yg tergabung dalam UCEO akan kami ajarkan (dimulai 19 agustus nanti) bagaimana anda berpikir secara "keuangan" untuk memperkuat dasar business anda...

Salam Entrepreneur

Yuk yuk yuk, mulai membuat perencanaan business anda dengan menabung untuk modal usaha nya

Minggu, 21 Juli 2013

PER batch 3 on 21 juli 2013



Ketika Anda pandai sesuatu yang Anda akan memberitahu semua orang. Ketika kau hebat pada sesuatu, mereka akan memberitahu Anda. -








When you're good at something you'll tell everyone. When you're great at something, they'll tell you. -





Senin, 15 Juli 2013

Inovasi

https://www.facebook.com/groups/255210701192596/permalink/559005637479766/ Bpk Nur agustinus Bagaimana melakukan inovasi yang baik dan tidak sekedar asal lantas tak berguna? Inovasi itu harus berdasarkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Tujuan inovasi adalah untuk memecahkan masalah yang dihadapi seseorang atau kelompok orang. Nah, setiap ada masalah, di sana ada peluang. Untuk mengatasi masalah, diperlukan inovasi. Ketika kita sebagai entrepreneur harus bisa memberikan solusi atas masalah, bahkan jika masalah itu masih belum dirasakan sebagai masalah. Banyak yang mengatakan setelah belajar entrepreneurship bahwa cara berinovasi antara lain dengan Takutiruko (tambah, kurangi, tiru, ubah, dan kombinasikan). Tapi saya melihat masih belum paham tujuan sebenarnya dari inovasi. Misalnya, ada yang mau berinovasi membuat pecel tapi bukan dari kacang namun mente... apakah ini inovasi? Inovasi bukan sekedar membuat hal yang lain. Kalau mengikuti prinsip takutiruko, ya itu memang termasuk mengubah. Namun apakah perubahan itu dibutuhkan oleh masyarakat? Apakah perubahan itu memecahkan masalah orang lain? Kalau tidak, itu pasti tidak akan diterima oleh pasar. Lho pak, kalau tidak dicoba, mana tahu hasilnya? Ya, seringkali kemudian melakukan hanya dengan coba-coba. Ingat, bisnis bukan sekedar coba-coba lho... Kita selalu ditanamkan pemahaman bahwa inovasi itu adalah yang diterima pasar. Tapi kita lupa bahwa yang diterima pasar itu berarti dibutuhkan pasar. Jadi, mestinya kita harus berpegang pada, apakah inovasi kita dibutuhkan oleh pasar atau tidak? Bagaimana supaya dibutuhkan? Bagaimana agar pasar tidak bisa berkata tidak? Ya berarti inovasi kita harus bisa menjadi solusi atau masalah pelanggan kita. Kalau tidak, ya percuma. Mungkin mereka hanya sekali beli, lalu tidak lagi, Ingat, inovasi itu adalah bagaimana kita memecahkan masalah orang lain. Orang rela membeli, mengeluarkan uang, untuk mengatasi masalahnya. Kita menjual baju yang menarik, untuk mengatasi masalah orang yang ingin tampil cantik dan percaya diri dengan gaun tersebut. Jadi, kita memberi nilai tambah... ada value yang kita tawarkan kepada pelanggan. Kalau yang kita tawarkan ke pasar adalah sama dengan yang ditawarkan oleh orang lain, maka cara satu-satunya agar orang membeli barang kita adalah dengan membuat harga barang kita lebih murah. Ya, itu yang dilakukan pedagang. Tapi entrepreneur bukan sekedar pedagang, oleh karenanya, bersaing dengan menjual lebih murah itu bukan cara entrepreneur. Entrepreneur bersaing dengan memberi nilai tambah lebih baik bagi pelanggannya. Tapi, bagaimana supaya pelanggan tetap bisa beli dengan harga yang wajar walau kita memberi nilai tambah? Perlu diperhatikan, seringkali kita punya inovasi tapi membuat biaya kita makin besar. Contohnya, pasang wifi agar orang betah makan di rumah makan kita. Ya, memang ini menambah value, tapi sekaligus menambah biaya. Entrepreneur harus bisa memikirkan menambah value, tapi juga mengurangi biaya. Kalau inovasi membuat Anda rugi, hal itu percuma saja. Jadi, bagaimana supaya inovasi Anda berhasil? Inovasi itu haruslah menjawab apa yang dibutuhkan pasar. Bahkan kalau Anda bisa melihat dan berpikir, maka Anda bisa mengetahui kebutuhan pasar yang masih belum terlihat saat ini. Misalnya, apa yang akan dibutuhkan orang lima tahun mendatang, tapi saat ini belum? Wah, belum tentu semua orang bisa memikirkan lho... Bayangkan lima belas tahun lalu saja, belum tentu semua orang butuh handphone. Kini, tanpa handphone, sepertinya ada yang kurang. Nah, untuk tahu kebutuhan pasar yang ada saat ini (untuk menemukan peluang) atau kebutuhan mendatang (untuk menciptakan peluang), memang tidak sederhana... tapi juga tidak sulit asal mau berpikir dan bertindak yang benar. Jangan sekedar menambah, mengurangi atau mengubah. Apa yang dimaksud dengan tes pasar, sebenarnya harus diawali dengan melakukan empati terhapap pasar. Apa itu empati terhadap pasar? Artinya, Anda harus bisa mendengar, melihat, merasakan apa yang diinginkan serta dibutuhkan oleh pasar. Kemampuan peka terhadap lingkungan ini perlu dimiliki. Sebagai pembelajar entrepreneurship, kita selalu ditekankan soal passion, vision, inovasi dan peluang. Sebenarnya hal-hal ini berkaitan. Ketika apa yang menjadi passion Anda bertemu dengan peluang, ini akan menjadi sebuah vision. Bagaimana kita bisa tahu itu adalah peluang? Ya dengan cara kita peka teradap kebutuhan pasar, baik pasar masa kini maupun pasar masa depan. Saya beri contoh dari cerita Pak Ciputra saat mengunjungi lahan yang saat ini telah menjadi kota mandiri Citraland di Surabaya. Saat itu, daerah ini adalah kawasan surabaya barat yang sama sekali tidak ada yang tertarik karena sangat kering dan tandus. Tanahnya pecah-pecah dan sangat gersang. Waktu itu Pak Ciputra naik mobil bersama walikota Surabaya saat itu, Pak Poernomo Kasidi. Pak walikota waktu itu berkata kepada pak Kresnayana Yahya, seorang ahli statistik dan konsultan usaha, "kok ya ada orang yang berminat dengan daerah seperti ini?" Nah, apa yang "dilihat" (vision) oleh pak Ciputra adalah gabungan dari pasion dan opportunity. Beliau melihat peluang masa depan dan itu hanya bisa terlihat karena beliau memiliki pasion di bidang tersebut. Passion beliau adalah mengubah sampah menjadi emas, mengubah tanah tandus menjadi permai. Tidak semua orang bisa melihat dan berpikir seperti itu. Dari sanalah lahir inovasi, menjawab apa yang dibutuhkan pasar di masa mendatang. Tentu, kita dalam skala yang berbeda, bisa menghasilkan inovasi-inovasi juga. Namun buatlah inovasi untuk mengatasi masalah pelanggan. Inovasi tidak selalu dalam produknya, tapi bisa juga dari segi prosesnya, pembayarannya, pemasarannya, atau lain sebagainya. Contoh inovasi di masa lalu adalah, dulu roti burger itu berbentuk kotak, seperti roti sandwich... tapi McDonald melakukan inovasi untuk membuat orang mudah membawa dan memakan roti burger dengan mengubahnya menjadi bundar. Perubahan ini membuat mudah orang membawa dan makan sebab bisa dimakan dari sudut mana saja cukup dengan menggeser rotinya. Ini inovasi, yang walaupun pasar saat itu tidak menganggap sebagai masalah dengan makan, tapi pihak McD sudah berpikir ke depan bahwa masalah itu ada dan dijawab melalui inovasi. Inovasi itu pada dasarnya adalah untuk membuat hidup manusia lebih mudah serta meningkatkan kualitas hidup yang ada. Beri value lebih pada pelanggan, namun jangan lupa inovasi yang baik adalah yang bisa menurunkan biaya juga. Salam entrepreneur, selamat berinovasi!

Selasa, 09 Juli 2013

Kelemahan Yang Mendorong-Inovasi


http://www.ciputraentrepreneurship.com/mobile-24180-kelemahan-yang-mendorong-inovasi.html


Sebagai penggemar dan pengamat bulutangkis serta pendiri klub Jaya Raya, saya sangat suka mengamati permainan dan strategi berbagai pemain bulutangkis, baik yang berasal dari dalam negeri dan asing. Seorang pemain badminton, menurut pengamatan saya, juga harus bermain layaknya seorang entrepreneur. Ia harus terus menerus berinovasi! Misalnya saat banyak pemain mengandalkan kecepatan dan akurasi serangan mereka, seorang pemain yang ingin menang hendaknya merancang inovasinya sendiri. Di antaranya dalam memainkan pukulan smash. Ia harus mampu mengembangkan teknik smash yang tidak lazim, bukan teknik biasa, konvensional. Teknik kecohan yang terlihat seperti smash tetapi berefek drop shot pada akhirnya. Teknik inovatif yang menggunakan pengecohan itu juga bisa membuat pukulan terkesan menuju ke satu arah tetapi ternyata bergerak ke arah yang berlawanan. Inovasi seperti ini memerlukan kerja fisik dan otak yang amat tinggi.



Misalnya apa yang ditunjukkan oleh Mia Audina, dengan triknya yang terkenal dan membantunya memenangkan sejumlah pertandingan penting dan menentukan di masa kejayaannya. Dari segi fisik, Mia memang tergolong biasa. Banyak pemain badminton perempuan yang berfisik lebih baik. Tetapi toh, itu tidak menjadi halangan baginya untuk menjadi pemenang. Itu karena ia mau berinovasi, terbukti dari trik-triknya saat bermain yang efektif memaksa pemain dengan fisik lebih baik darinya sekali pun untuk bertekuk lutut.



Kisah kelemahan yang mendorong munculnya inovasi juga bisa kita pelajari dari sepakbola. Ambil contoh saja pemain penyerang Lionel Messi yang berasal dari Argentina. Ia memang tidak tinggi untuk ukuran orang Eropa tetapi ia mengakali kelemahan itu dengan berinovasi. Apa inovasinya? Ia mengembangkan teknik tendangan melengkung yang mengelabui para pemain lawan yang menjaganya dengan sangat ketat. Itu baru namanya INOVASI!

Seminar Bersama Mr Hadi Ariliawan




Tanpa pengawetan, susu sapi usai diperah hanya mampu bertahan 5 jam. Dengan pasteurisasi, ketahanan susu meningkat sampai 2 hari.
Hadi Apriliawan (24), mahasiswa Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, berhasil menciptakan alat kejut listrik tegangan tinggi (50.000 volt) yang mampu mengawetkan susu hingga 7 hari.

“Kejut listrik (pulse) tegangan tinggi membunuh mikroorganisme penyebab susu cepat rusak. Tetapi, kualitas susunya tidak rusak,” kata Hadi saat menjadi narasumber Kompetisi Technopreneurship Pemuda 2012 yang diikuti 70 peserta mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Kementerian Riset dan Teknologi, Jakarta, pada 9 Juli lalu.

Hadi menempuh studi S-1 di Fakultas Teknologi Pertanian Unibraw Malang. Lulus tahun 2011, ia lantas melanjutkan ke jenjang S-2 di fakultas yang sama dengan jurusan bioteknologi.
Ia merancang alat kejut listrik tegangan tinggi tahun 2007 hingga 2009. Kemudian, ia menyempurnakan dan menguji coba alat tersebut untuk para peternak sapi perah di Malang.
Pada 20 Juni 2011, Hadi mendaftarkan paten alat yang diberi nama Laban Elektrik tersebut. Klaim patennya meliputi rangkaian dan Eprosesnya.
Teknik kejut listrik untuk pengawetan produk makanan sebenarnya sudah populer dan banyak diterapkan di Jepang, terutama untuk mengawetkan ikan segar. Sebab, warga Jepang terkenal sebagai konsumen ikan segar terbesar di dunia.
Teknik pengawetan ikan segar dengan kejut listrik tegangan tinggi sangat diminati. Itu karena kualitas produk makanan relatif tetap, tanpa bahan tambahan, dan memiliki daya tahan cukup lama.
Hadi pun mempelajari teknologi kejut listrik tegangan tinggi untuk diterapkan pada pengawetan susu sapi sehabis diperah.
”Orangtua saya memiliki usaha ternak sapi perah. Susu yang cepat rusak selalu menjadi keluhan orangtua dan tetangga yang juga menjadi peternak sapi perah,” ujar Hadi.
Ayah Hadi yang menumbuhkan minat agar anaknya itu membuatkan alat atau mencarikan cara supaya susu tidak lekas rusak sehabis diperah. Alat pasteurisasi untuk mensterilkan susu memang ada, tetapi tergolong mahal bagi peternak.
Alat yang dirancang Hadi kemudian dipopulerkan para konsumen dan rekan-rekannya dengan nama sulis. Sulis adalah singkatan dari susu listrik.
Komersial
Komersialisasi laban elektrik alias alat kejut listrik tegangan tinggi untuk mengawetkan susu segar sampai tujuh hari sekarang sudah berjalan.
Hadi sudah mendirikan perusahaan CV Inovasi Anak Negeri di Malang untuk memproduksi dan memasarkan alat tersebut sambil menunggu hak paten.
Hadi menjadi presiden direktur perusahaan itu. Bersama sembilan rekannya, ia telah menjual 20 unit laban elektrik.
Konsumennya tersebar di beberapa kota, antara lain Malang, Bandung, Bogor, dan Jakarta. Alat tersebut dibuat mulai dari kapasitas terkecil untuk ukuran 5 liter sampai 100 liter.
Harga laban elektrik berkapasitas 5 liter adalah Rp 7,5 juta. Untuk kapasitas terbesar, 100 liter, harganya Rp 80 juta. Harga tersebut jauh lebih ringan dibandingkan dengan harga peralatan pasteurisasi. Bagi para peternak di perdesaan, alat itu terbilang mahal.
Penggunaan yang Cepat & Mudah
Menurut Hadi, penggunaan laban elektrik cepat dan mudah. Untuk kapasitas 5 liter hanya dibutuhkan waktu 5 menit. Untuk kapasitas 100 liter hanya diperlukan waktu sekitar 15 menit.
Pada prinsipnya, pada alat ini disediakan tabung penampung untuk susu segar yang siap diawetkan. Tabung penampung susu setelah perlakuan pengawetan juga harus disiapkan.
Berikutnya, rangkaian elektronik penghasil kejut listrik tegangan tinggi 50.000 volt. Kejut listrik tegangan tinggi dioperasikan pada pipa saluran.
Rangkaian pembangkit listrik tegangan tinggi berupa penyearah untuk memberikan catu daya listrik DC yang stabil. Kemudian, osilator memakai komponen IC UPC 1379 sebagai pengatur waktu (timer). Rangkaian lain adalah untuk penguat arus keluaran dari osilator.
Penerapannya, susu dialirkan ke pipa saluran untuk mendapat kejut listrik tegangan tinggi. Kejut listrik itu akan membelah sel-sel mikroorganisme yang terkandung di dalam susu hingga mati.
”Pemberian kejut listrik menyebabkan hampir semua mikroorganisme mati,”ungkap Hadi.
Mikroorganisme yang menguntungkan pada susu, menurut Hadi, bisa ditambahkan ke susu setelah pemberian kejut listrik tegangan tinggi, misalnya untuk pembuatan susu probiotik.
Alat kejut listrik tegangan tinggi laban elektrik karya Hadi dibuat untuk membantu peternak sapi perah. Tujuannya adalah agar peternak tidak merugi jika penyaluran susu segar melebihi waktu lima jam.
Laban elektrik juga bisa diterapkan untuk keperluan lain, misalnya membunuh mikroorganisme air minum. Selain itu, untuk mengawetkan jus buah dan sayuran.
Alat ini telah teruji melalui Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Unibraw yang berstandar nasional.
Kita berharap muncul Hadi-Hadi lain, perekayasa yang membuat inovasi berdasarkan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, teknologi yang diciptakan tidak berhenti sebatas prototipe atau tulisan laporan saja.

Jumat, 05 Juli 2013

SHARING DARI MAS ERIC YOSUA YG SANGAT MENGINSPIRASI


Halo Teman-teman, apa kabar?
sesuai janji saya menceritakan tentang event yang Mahasiswa IHTB UC kerjakan bagi Kota Surabaya.

Di IHTB UC, kita tiap tahun membuat event untuk anak-anak semester 1. Tahun 2011 kita membuat event Chinese Culture Festival dengan 2 dosen (Saya dan rekan). Tahun ini, waktu saya libur lebaran, saya dan keluarga tidak kemana-mana, sehingga di tengah waktu luang itu, saya mendapat ide untuk membuat pameran tentang pariwisata se-Surabaya.

Untuk memulai event ini, kita hanya punya modal start 700 ribuan (hasil uang sisa untuk games waktu camping jurusan)

Nah disinilah proses entrepreneurship dimulai:
Saya mencari dukungan kepada internal jurusan dan setelah saya menyampaikan ide, saya mendapatkan dukungan, maka acc pertama sudah terlewati,

Melalui kepala jurusan Saya, beliau membantu mencari dukungan dari Dinas Pariwisata Kota Surabaya dan kita mendapatkan dukungan berupa keikutsertaan obyek-obyek pariwisata se-Surabaya (yang berminat) dengan FREE stand.

Selanjutnya Saya mencoba melobi pemilik tempat pameran, yaitu Tunjungan Plaza (Pakuwon Group), ada kecemasan tersendiri ketika saya melobby mereka, yaitu kita sama-sama dari grup property, yaitu Ciputra dan Pakuwon. Tapi setelah meyakinkan mereka akan gagasan kita, mereka mau memberikan keringanan biaya venue dari harga 150 juta menjadi 33 juta.

Selanjutnya adalah Saya meyakinkan mahasiswa untuk berani menerima tantangan, tantangan yang sangat mengerikan, mission impossible, yaitu menyelenggarakan pameran pariwisata dalam waktu 1,5 bulan (6 minggu) dengan budget 198 juta.

Untungnya mahasiswa kita sangat suka tantangan. Waktu 6 minggu dan bermodalkan 700 ribuan untuk menyelenggarakan event hampir 200 juta terasa sangat mustahil dilakukan. apalagi aturan yang kita terapkan sangat jelas, dilarang meminta sumbangan dan meminta dana orang tua. jadi mereka harus berupaya menjual ide kepada para sponsor.

Singkat cerita, kita mengandalkan jaringan (network), menjual ide dan dari situ kami mendapatkan dukungan. Hasil dukungan dari Dinas Pariwisata adalah Piala walikota, keringanan pajak reklame dan kedatangan Ibu Walikota (Walaupun di menit terakhir diwakili Asisten Kota karena ada panggilan dari DPRD). Kita memasang 27 Spanduk 6 meter, 3 Baliho 4x6 meter, 2 Billboard, Radio2, dan TV Lokal

Tidak semua kita pergunakan uang, namun kita menjalin kerjasama dengan mereka, shingga kita bisa mendapatkan banyak kemudahan, misal tayang di TV seharga 27 juta, kita bisa mendapatkan gratis, Iklan Radio seharga 6 juta kita bisa dapat gratis dengan menukar logo. dan masih banyak lagi.

Sebenarnya kalau diceritakan sangat panjang sekali. Di Akhir cerita kita mendapatkan profit 30 Juta dan banyak liputan media TV karena yang kita tampilkan memang berbeda dan pertama di Surabaya. dari modal 700 ribu mendapatkan laba 30 juta. Bahkan pihak Tunjungan Plaza menantang untuk tahun depan tetap dilaksanakan di TP lagi.

Intinya adalah berani bermimpi. membuat event skala kota merupakan mimpi saya selama 7 tahun dan baru terealisasi, jadi jangan pernah berhenti bermimpi. Namun bukan sekedar bermimpi, tapi harus mempersiapkan diri dengan kemampuan. sehingga ketika kesempatan itu menikah dengan kemampuan, maka lahirlah kesuksesan.

Berani mengambil Resiko yang telah diperhitungkan, saya mengambil resiko karena saya sudah terlebih dahulu mendalami dan banyak bertanya, tentang berapa peluang yang umumnya orang datang di pameran, dan lain sebagainya.

Keunikan, membuat sesuatu yang berbeda merupakan salah satu nilai penting. Di acara ini, kami menampilkan 40 Obyek Wisata se-Surabaya, beberapa koleksi yang dipamerkan adalah KISWAH (Kain penutup Kabah asli dari Raja Arab Saudi kepada NU), Celana anti perkosaan dan masih banyak lagi yang menarik)

Jaringan/Networking: Network itu tidak selalu harus berasal dari kita,namun kita bisa meminta bantuan orang lain untuk saling mengenalkan kepada network yang lebih besar.

dan yang paling penting, event ini membuktikan bahwa modal uang bukanlah segalanya...

Minggu, 23 Juni 2013

Mandiri sahabatku


Mandiri sahabatku

Tanggal 23-06-2013 ...akan menjadi sejarah terbaru untuk para BMI HK.
Selamat dan sukses untuk acara penutupan Kelas Dasar dan Kelas Lanjutan Universitas Ciputra Enterpreneurship dengan sponsor utama Bank Mandiri....
Selamat dan sukses juga untuk Wisuda PER Batch 2 Universitas Ciputra Enterpreneurship
Suatu kebanggan yang luar biasa menjadi bagian dari mereka....
BMI jadi pengusaha PASTI BISA.......

*Gedung KITEC Kwoloon Bay...!!!!





Pak Riza Zulkifli-Senior Vice President, Bank Mandiri berada di antara para BEST BOSS pada saat Closing Ceremony Mandiri Sahabatku yang diselenggarakan di Gedung KITEC - Kowloon, Hong Kong. Penutupan MS kali ini dihadiri oleh Bpk Abdul Wahid Maktub-Staf Khusus Menakertrans, Bpk. Perry Tristianto-Pengusaha dari Bandung, Bpk Hari dan Ibu Sendra dari KJRI Hong Kong, undangan lainnya serta dihadiri sekitar 1.250 BMI dari kelas Dasar dan Lanjutan. Salam sukses dan salam entrepreneurship! — bersama riza zulkifli dan 2 lainnya.





Kekompakan bersama temen- temen di PER batch3
Salam kompak dari kami , semoga selalu dalam kedamaian




bapak Teddy ,vitri , mb Rubi , Zaky and me 





Kamis, 20 Juni 2013

Cerita klas mandiri sahabatku bersama mz Dalyono




Pak Dalyono "Mataram Furniture"





KOMPAS.com — Dalyono (30) bikin terenyak peserta diskusi terbatas kewiraswastaan di Balai Soedjatmoko, Solo, Jawa Tengah, akhir tahun 2010. Ia berangkat menjadi wiraswasta dari serba nol: nol modal, nol koneksi, dan nol keterampilan. Tiga tahun setelah jatuh-bangun, usahanya, mebel batik Mataram Furniture, pun berkembang.
"Saya berasal dari keluarga miskin di Desa Kalimundu, Gadingharjo, Bantul, DI Yogyakarta. Ayah saya petani, yutun, tak berpendidikan, tak punya sawah, hanya mengandalkan suruhan orang. Saya tahu mengapa orangtua saya miskin. Mohon maaf karena bodoh."
Kondisi itu menguatkan tekad anak sulung dari dua bersaudara ini. ”Saya harus belajar, tak boleh lelah belajar.” Namun, belajar tanpa biaya? ”Ah, itu omong kosong.”
Jadilah anak pasangan Ngadiman-Boniyem ini sejak SMP belajar dan mencari penghasilan dengan berjualan apa saja. Ketika melanjutkan sekolah di SMA 17 Bantul, ia juga berjualan ayam. Ia bekerja sambil belajar sebab waktu belajar lebih sedikit dari jam kerjanya.
Awalnya, Dalyono tak tahu itulah inti kewirausahaan, kiat dan keterampilan yang kemudian dibicarakan orang terpelajar belakangan ini. ”Tidak mungkin saya menjadi mahasiswa, biaya tak ada. Begitu lulus SMA, saya ke Jakarta. Saya pikir, jadi orang sukses harus ke Jakarta,” kata pria yang ke Jakarta berbekal beras 25 kilogram dan sedikit uang. Ia berjualan ayam di Ibu Kota.
Uangnya habis dalam seminggu. Tak ada tumpangan, ia tidur di kolong jembatan di kawasan Penjaringan. Untuk makan sehari-hari, ia menjadi tukang parkir. Ia hidup terlunta-lunta di Jakarta sekitar tujuh bulan.
Dalyono sempat sakit, tetapi ia menolak kembali ke Yogyakarta. Alasannya, malu karena belum bisa mengirim uang ke kampung. Ia memang tak dibawa ke Bantul, tetapi dimasukkan ke Panti Sosial Bina Remaja di Sleman. Hampir setahun di panti, ia lalu dipekerjakan di bagian menggambar Summer Gallery, perusahaan furnitur.
Berpindah-pindah
Oleh sang bos, Dalyono dianggap tak bisa menggambar. Dia lalu pindah bekerja dari satu perusahaan ke perusahaan lain selama kurun lima tahun.
Meski berpindah-pindah tempat kerja, ia tetap bekerja di perusahaan yang lingkup usahanya furnitur. ”Di berbagai perusahaan itu saya dilatih disiplin, minat belajar pun tumbuh lagi,” katanya.
Dia lalu bertekad memiliki perusahaan furnitur. Usaha furnitur dirintisnya dan sedikit demi sedikit berkembang. Bahkan, perusahaannya juga menjadi salah satu pemasok perusahaan yang dahulu bosnya menganggap Dalyono tak bisa menggambar.
Suatu saat ia bertemu Ir Ciputra, pengusaha yang punya obsesi kewirausahaan sebagai kunci kemajuan bangsa. Ketika itu, Dalyono menjadi juara pemberdayaan masyarakat karena 25 pemuda yang dibinanya lewat usaha mebel Mataram Furnitur. Mereka adalah teman-teman di desanya, Kalimundu.
Awalnya agak sulit karena umumnya mereka tak berlatar belakang tukang kayu. Berkat usaha kerasnya, Dalyono pun terpilih sebagai pemuda pelopor tingkat nasional. Ia dinilai ikut serta memberdayakan masyarakat miskin.
Bupati Bantul (waktu itu) Idham Samawi lalu membiayai Dalyono untuk ikut kursus manajemen pada Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) lewat kerja sama dengan lembaga pendidikan Ciputra dan UGM. ”Saya belajar langsung bagaimana mengubah 'sampah' menjadi 'emas',” katanya.
Selepas kursus kewirausahaan di UGM, Dalyono mengembangkan inovasi produk. Akhir Mei 2006, ia menemukan inovasi mebel batik. Dengan itu, ia bisa mengikuti pameran sampai ke luar negeri.
Semua keberhasilan itu membuat Dalyono berpikir agar hidupnya juga bermanfaat bagi orang lain. Maka, selain mengusahakan mebel batik yang mempekerjakan 160 orang di berbagai kota sebagai pemasok mebelnya (antara lain Jepara, Temanggung, dan Sukoharjo), ia bekerja sama dengan Universitas Ciputra Entrepreneurship di Jakarta mengusahakan lima lembaga kursus dan pelatihan.
Usaha itu kemudian berkembang lagi dengan satu lembaga keuangan mikro. Lembaganya pun mendapat bantuan dari pemerintah sebesar Rp 250 juta, selain bantuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Konsumsi ekspor
Kantornya menempati enam ruang SD Inpres yang ditutup karena tak ada murid. Sejak tiga tahun lalu Dalyono menyewa tempat itu Rp 200.000 per tahun. Ongkos sewa itu tahun depan bakal naik menjadi Rp 3,5 juta.
Ruang-ruang kelas diaturnya sedemikian rupa hingga layak menjadi kantor sampai ruang untuk membuat desain batik dengan sejumlah karyawan binaan mahasiswa Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Pembeli produk mebel batiknya umumnya orang asing. Ia memanfaatkan promosi dari mulut ke mulut lewat pemandu wisata. ”Saya punya beberapa teman tour guide. Mereka yang memperkenalkan produk saya kepada para tamu asing, selain lewat pameran,” kata Dalyono yang kerap mengikuti beberapa pameran di Jakarta.
Produk mebel batiknya diekspor ke sejumlah negara, seperti Perancis, Belanda, dan India. Setiap bulan ia mengekspor sekitar dua kontainer. Omzetnya per bulan sekitar Rp 700 juta.
Dengan mempekerjakan 20 orang di bengkelnya, Dalyono memberi upah Rp 25.000-Rp 30.000 per hari per pekerja. ”Itu bukan jumlah yang besar, tetapi yang penting bermanfaat bagi orang lain,” ucap Dalyono yang juga mengusahakan pernik-pernik, mulai dari alas kaki sampai gelang kayu yang hari itu diborong konsumen dari India.
Tak muluk-muluk menafsirkan konsep kewirausahaan, Dalyono berkeyakinan kewirausahaan bukan pengetahuan, tetapi praktik. ”Saya belajar, terus belajar sambil terus bekerja juga.”
Karena itulah, dia juga kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mataram, Yogyakarta, selain belajar bahasa Mandarin, Inggris, dan Perancis lewat kursus.
Bagaimanapun ia senang karena adiknya, Purwanto (21), tak seperti dia. Selulus SMA sang adik bisa bekerja di perusahaan minyak di Riau. Ngadiman, sang ayah, pun bangga pada pencapaian Dalyono yang dianggapnya mampu ”mengangkat” keluarga.
Berkembangnya usaha mebel yang dia rintis membuat Dalyono semakin yakin bahwa jiwa kewirausahaan memang bisa dibentuk lewat pendidikan di sekolah. Namun, tambahnya, yang kemudian lebih berperan adalah pengalaman, kemauan seseorang berusaha keras, dan disiplin diri.
”Jiwa wirausaha itu terbentuk lewat kemauan keras untuk terus belajar dan senantiasa jeli melihat peluang,” ujar pria kelahiran 20 Juni 1980 yang telah membuktikan bahwa sebuah usaha bisa tercipta dengan kemauan belajar meski seseorang memulai semuanya dari nol: nol modal, nol relasi, nol pendidikan, dan nol keterampilan. (ST SULARTO)

Minggu, 09 Juni 2013

DEVELOPER MUDA BPK SUSWANTO



Hongkong 9 june 2013

Suswanto, Developer Muda Lulusan CEP
Hits : 3699
Rabu, 16 Maret 2011 08:38
Ide Dr. Ir. Ciputra untuk menyebarkan
entrepreneurship melalui berbagai macam
pelatihan untuk masyarakat luas berbuah
manis. Kini banyak bermunculan
entrepreneur-entrepreneur muda yang
menerjuni dunia usaha dengan berbekal
kemampuan dan pengetahuan
entrepreneurship yang mereka dapat dari
pelatihan.
Salah satu dari sejumlah peserta pelatihan
tersebut ialah Suswanto, seorang pemuda
asal Yogyakarta yang mendirikan usaha
perumahan, PT Total Prima Mandiri.
Perusahaan ini menangani proyek
perumahan yang membidik konsumen
kelas menengah atas. Salah satu
perumahan yang menjadi karya sang
entrepreneur muda yaitu perumahan Puri
Citra Indah di Kota Sleman, Yogyakarta.
Proyek pertamanya ini berskala kecil,
dengan jumlah 13 unit bertipe 85 di lahan
seluas 2.525 meter persegi.
Suswanto bukan seorang anak developer
terkemuka di tanah Air atau terlahir dalam
keluarga yang berkecukupan. Ia mengakui
mengalami masa kanak-kanak yang serba
kekurangan. Kedua orangtuanya tidak
memiliki pekerjaan tetap yang bisa
diandalkan sepanjang waktu.
Meski bergulat dengan keterbatasan
finansial, toh orangtuanya berhasil
membiayai sang anak menempuh dan
menyelesaikan pendidikan di Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta. Di Juli 2009,
Suswanto berhasil menggenggam gelar
sarjana dari jurusan Teknik Mesin UGM.
Beberapa waktu sebelum waktu kelulusan
tiba, Suswanto merasa gelisah dengan apa
yang harus ia perbuat setelah
mendapatkan gelar akademik tersebut. Ia
dan orangtuanya tahu persis bagaimana
kondisi yang harus dihadapi oleh lulusan
sarjana di pasar tenaga kerja Indonesia
sekarang ini.
Saat tengah bimbang harus melakukan apa
untuk masa depannya, Suswanto
mendengar diadakannya Campus
Entrepreneurship Program (CEP) di tahun
2009 yang melibatkan UGM dan Ciputra
Foundation (UCEC). Hatinya tergerak untuk
mengikuti pelatihan selama penuh waktu 3
bulan namun terhalang masalah dana untuk
pembelian tiket test masuk. Suswanto
merasa keberatan untuk membeli tiket
seharga Rp 100.000 yang baginya terasa
sangat besar.
Untungnya, seorang sahabat berbaik hati
meminjamkannya uang yang diperlukan. Di
tes saringan untuk menjadi peserta
program, sementara temannya tidak lolos,
Suswanto berhasil masuk. Setelah itu,
bukan berarti ia sepenuhnya lega karena
masih harus membayar uang sebesar Rp 1
juta sebagai tanda komitmen peserta yang
pada akhir program seluruh uang tsb
digunakan untuk hadiah dalam lomba
business plan. Pertolongan datang kembali.
Kali ini seorang dosen meminjaminya uang.
Akhirnya Suswanto mampu membuktikan
kualitas dirinya dengan menjadi salah satu
lulusan angkatan pertama CEP. Sebanyak
27 orang lainnya juga turut menjadi bagian
angkatan pertama ini.
Selama di dalam masa latihan di CEP,
Suswanto mengaku menyerap berbagai
jenis pengetahuan tentang motivasi,
kreativitas, inovasi, pemasaran, dan
ketrampilan hidup yang berikan pengaruh
positif kepada sebanyak mungkin orang.
Suswanto yang kemudian turut menjadi
salah satu pelatih CEP sangat gembira jika
mampu memberikan lapangan pekerjaan
kepada orang lain. Dan yang tak kalah
penting adalah membanggakan kedua
orang tuanya yang telah mempertaruhkan
segalanya demi masa depannya.

Pelajaran yang bisa saya petik tadi yaitu
1. Buatlah ide bisnis dan pilihlah diantara ide" tersebut mana yg paling bagus dan hebat dengan kata lain bisa dilakukan dan mendapat profit yg besar
2. Modal bukan suatu halangan untuk memulai sebuah usaha. Jadi walau tidak punya modal uang kitapun bisa menjadi seorang entrepreneur dengan ide/gagasan yg luar biasa. Jika ide kita hebat modal akan datang pada kita.
3. Yakin dan percaya pada diri sendiribahwa kita bisa. Kalau kita tidak percaya pd diri sendiri bagaimana orang lain akan percaya pd kita.
4. Jangan menjual product yg tidak layak

Minggu, 02 Juni 2013

Kelompok fancy fashion









Kelompok fancy fashion
Winarsih 
Nayla ipunk
Ayuk jogja
Tulik setyawati
Tunik