Selasa, 19 November 2013

Pahlawan untuk diri sendiri


Lama jg gak ngeblog , tentunya masih semangat MS
Simpel aja untk isi blog biar gak kosong ya hehehe..............!!!!???

Ucec Tki > Mandiri Sahabatku
Hari Ini pukul 6:37 sekitar Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Catatan Tika di Kelas Dasar Mandiri Sahabatku

MINGGU 1: Tema Road Map & Anak Tangga Masa Depan

Catatan Lembar 2: Menjadi Pahlawan Untuk Diri Sendiri.

Diskusi dengan teman-teman di Kelas Dasar membuat Tika mulai memikirkan dirinya sendiri. “Kata mereka di tanah air kami ini pahlawan devisa..... itu bagus tapi sekarang tiba saatnya aku jadi pahlawan untuk diriku sendiri...”. Demikian pikiran itu seketika muncul di dalam benak Tika. Pelajaran sepanjang pagi sampai sore memberikan pencerahan dan juga kejutan-kejutan. Ia membuka kembali catatan-catatan yang dibuatnya ketika mendengar dan menyimak apa yang dibagi oleh pelatih/mentor dari UCEC (Universitas Ciputra Entrepreneurship Center), antara lain:
• Kita semua pasti akan jadi tua dan jangan jadi orang tua yang miskin, tidak punya teman, sakit-sakitan lalu masuk neraka pula.
• Kita semua akan masuk ke masa depan dan kelak di masa depan sana akan ada “jaman gak bisa”. Mulai dari ngga bisa lihat jauh, nga bisa lihat dekat, ngga bisa makan sembarangan, ngga bisa jalan cepat terus setiap tahun bertambah ngga bisa nya sampai akhirnya ngga bisa nafas lagi. Jangan sampai nanti di jaman ngga bisa kerja kita tidak punya uang sedikitpun untuk membiayai kehidupan.
• Orang gila adalah orang yang melakukan hal yang sama berulang-ulang tapi mengharapkan hasil yang berbeda. Ini kata mbah Einstein.
• Saya adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap masa depan saya.
• Saya dapat mengubah masa depan bila belajar, berubah dan berinovasi dengan melakukan ilmu entrepreneurship.
• Ilmu entrepreneur adalah mengubah kotoran dan rongsokan jadi emas. Atau yang tak berharga diubah jadi berharga.
• Caranya adalah mengembangkan kreativitas dan inovasi.
• Cita-cita yang tinggi bisa dicicil jadi sasaran-sasaran yang lebih sederhana dan dilakukan berurutan sehingga jadi anak tangga menuju sasaran yang jauh lebih tinggi.
• Setiap sasaran harus dicapai melalui upaya-upaya.
“Hmm...pikiran tanpa tindakan tidak membawa kemana-mana..” Tika kembali bertekad. Ia harus berani membangun impian besar kemudian menjadikan impian itu sebuah sasaran besar yang terukur selanjutnya mengembangkan sasaran-sasaran kecil berdasar sasaran besar itu dan akhirnya dengan bergerak dan bertindaklah yang akan membawanya ke impian tsb. Sebagai seorang anak petani miskin tidak pernah ada dalam impian Tika memiliki sebuah usaha sendiri. Menjadi majikan demikian banyak orang mengatakan, menjadi pengusaha atau entrepreneur itu yang disebut-sebut di Kelas Dasar adalah sesuatu yang terlalu besar untuk Tika yang berijazah SMP. Namun hari Minggu tgl 17 November 2013 menjadi hari yang berbeda karena adalah kali pertama dia berani mengatakan kepada dirinya “kenapa tidak..?” Ya kenapa tidak menjadi majikan dan meninggalkan status buruh dengan sengaja. Dengan hasrat meluap ia menuliskan dalam lembar Road Map bahwa 5 tahun lagi ia akan ada di Yogyakarta, berkumpul bersama adik dan sepupunya, menjadi entrepreneur yang mengelola warung lesehan, punya penghasilan sama seperti di Hong Kong. Lalu apa ya berikutnya...? Bagaimanakah sasaran besar ini dibagi jadi sasaran-sasaran kecil? Tika yang sudah lama meninggalkan bangku sekolah memang tidak mudah menganalisa dan berpikir seperti mengerjakan PR di masa lalu. “Kalau ngga sekarang kapan lagi..” Itulah suara yang berteriak dari kedalaman hatinya dan itulah yang membuat Tika meneruskan menulis dan tiba di lembar yang ke 3.

Semoga bermanfaat....salam 3E

Tidak ada komentar:

Posting Komentar